Tertolak
|Aku dari tadi hanya senyam-senyum mendengarkan ceritanya Yanindra. Ceritanya lucu sih Yanindra, lebih lucu dari pada cerita pembatalan perkawinan artis di televisi yang katanya beda agama. Lebih lucu lagi bandingkan berita tentang pembekuan PSSI oleh Menpora, yang katanya demi perbaikan sepak bola. Selama berbulan-bulan pesepak bola nganggur, dan selama berbulan-bulan itu pula aku harus mencari rutinitas lain yang tidak mungkin ya tidur. Kalau dulu saat masih ada sepak bola, soreku mesti ku habiskan dengan menonton televisi. Pada akhirnya soreku kali ini harus mendengarkan cerita dari salah satu anak didikku.
Ia bercerita kalau menembak seorang cowok. Ia menceritakan setelah pulang sekolah, kemudian berkirim pesan kepada anak laki-laki yang ia sukai yang pada intinya bahwa ia mencitai laki-laki tersebut. Nggak aneh sih Yanindra, sekarang kan zaman emansipasi wanita, wanita boleh kok menembak seorang cowok. Kerjaan wanita sudah nggak lagi hanya sekedar di dapur, sumur dan kasur, tapi sekarang boleh kok wanita dulu yang mengungkapkan cinta kepada laki-laki. Siapa cepat ia dapat, angkat pantat, hilang tempat.
Cewek-cewek saat ini agresif Yanindra. Aku kemarin pernah mengalami hal yang sama yang ditembak cewek. Serius, aku jadi mati kutu Yanindra. Status jombloku ini bukanlah aib Yanindra. Banyak orang yang menganggap sinis orang-orang jomblo, tapi aku malah menganggap mulia Yanindra. orang-orang jomblo itu mengamalkan ajaran dari Bung Karno mengenai berdikari, berdiri di kaki sendiri. Apa-apa dikerjakan sendiri. Aku menolak cewek itu dengan alasan aku ingin focus pada kuliahku dulu Yanindra. ingat cinta tidak dapat dipaksa Yanindra.
Nah mungkin hal yang sama juga menjadi alasan dari penolakan yang diterima oleh si cewek yang bercerita di depanku ini Yanindra. Cowok menolak cewek memiliki berbagai alasan Yanindra, begitu sebaliknya. Entah itu nggak cinta, gara-gara sudah punya pacar, focus dulu ke sekolah, belum bisa menjawab, atau bahkan orang yang menolak itu memiliki ajaran yang kuat tentang agama. Katanya sebagian orang, dalam agama dilarang pacaran Yanindra. Tapi aku nggak begitu tau tentang dalil yang melarang seseorang untuk pacaran. Mungkin nanti kamu bisa memberikan jawaban untuk itu Yanindra.
Nah yang repot itu adalah bila yang ditembak itu terus menjawabnya begini,
Cewek : aku cinta sama kamu, kamu nggak menjadi pacarku dan kelak menjadi imamku?
Cowok : untuk saat ini belum, tapi mungkin nanti aku akan menerima cintamu
Ini kayak jawaban para politikus Yanindra, mengambang. Hidup itu kalau tidak terapung ya tenggelam sekalian. Kalau seperti seolah-olah menggantungkan statusnya, Yanindra. Jangan-jangan si cowok hanya sekedar php. Iya Yanindra, php, pemberi harapan palsu. Seolah-olah ia memberikan kesempatan untuk si cewek tadi untuk membuktikan besarnya cinta, tapi ternyata si cowok sudah memiliki wanita dambaan lainnya. Kalau pakar bahasa mengatakan ini adalah pemberi harapan palsu, alias PHP. Kasihan kan Yanindra.