Tepat waktu
|Nggak di sana nggak di sini ternyata sami mawon alias sama saja. Masalah tidak tepat waktu yang nanti dalam pembahasan selanjutnya akan dikenal degan telat waktu sudah menjadi masalah yang sangat klasikal dan membudaya, sulit untuk menghapusnya. Telat waktu menjadi kebiasaan di negara begundal yang menganggap waktu kurang begitu penting. Lebih baik telat dari pada tidak. Itu yang terjadi selama ini, Yanindra. Orang-orang itu nggak pernah sedikit menengok orang-orang yang jomblo itu, ternyata mereka tidak memanfaatkan waktu yang ada. Eh cewek yang incarnya direbut oleh orang lain.
Jam karet itulah istilah waktu yang bisa diolor sesuka hati sesuka kehendak masing-masing pribadi. Jadwal acara jam berapa datangnya jam berapa, tidak ada ketepatan apa yang direncanakan dengan kenyataan. Masalah telat waktu menjadi permasalahan semua pihak, baik itu di kementerian hukum dan ham, kementerian tenaga kerja, hingga kementerian olahraga, penyakit tersebut sulit dihilangkan. Kalau yang telat itu bantuan pasti akan ada keributan masal. Kalau yang telat pejabat itu hal yang biasa, kalau yang telat rakyat mesti itu menjadi kejadian yang luar biasa.
Kita lihat kebijakan terbaru dari Ibu Susi, ibu menteri yang aneh itu menyeluruh anak buahnya datang lebih bagi, harapannya agar tidak terkena macet dan kerja lebih cepat. Hal ini sesuai dengan instruksi bapak presiden, kerja kerja dan kerja. Namun harapan itu hanya tinggal harapan semata kalau anak buah tidak mengindahkan perintah dari atasannya. Pemimpinnya bagus kalau anak buahnya abal-abal ya sama saja bohong
Masalah telat waktu sebenarnya hampir sama dengan masalah korupsi. Guru-guru ya korupsinya ya itu, korupsi waktu. Seharusnya masuk sekolah jam 07.00, guru yang suka telat waktu mesti datang 07.15 atau lebih. Kalau diingatkan bapak kepala sekolah untuk tepat waktu, guru akan menaati perintah tersebut dalam hitungan beberapa hari dan pada akhirnya kumat kembali. Penyakit telat waktu itu cepet kambuh dan cepet sembuh, selama ada pengawasan dan hukuman yang berat pasti orang akan tepat waktu.
Banyak orang yang mangambing hitamkan keadaan yang membuat mereka telat. Entah itu mati lampu, harus mengurus anak, nggak ada air, ban bocor, motor mogok dan sejenisnya. Apa nggak kasihan dengan pacarmu yang menunggumu lama dan harus berdiri di pinggir jalan??? Kasihan dia sudah berdandan cantik pada akhirnya hilang karna debu jalanan. Kalau kamu nggak bisa memberikan alasan yang masuk akal, dan pacartmu termasuk pacar yang galak, bakal ditinggal pulang kamu nanti. Ya wanita seperti itu, nggak suka menunggu tapi suka ditunggu. Lihat saja kalau mau jalan dan kamu harus menunggu dia di depan rumahnya hingga berjam-jam, dan dari wajahnya itu tidak nampak berdosa. Namun apa boleh buat, untuk marah kamu tidak bisa setelah melihat para ayunya.
Telat itu bahaya low
Kalau cinta sama cewek langsung katakan saja, nggak sudah menunggu ini itu. Kalau yakin langsung tembak, jangan hanya digantungin. Kalau kamu telat nembak, jangan-jangan dia sudah menjadi milik lelaki lain. Pakaian yang lama digantungin lama-lama akan hilang. Buah apel yang sudah matang di depan rumah kalau tidak segera diambil akan dimakan codot.
Jika pacarmu telat datang bulan, hayoooo sudah kamu apakan gadis manis itu????????
Seandainya bangsa Indonesia telat untuk memproklamasikan kemerdekaan, entah apa jadinya negeri ini. Setelah terjadi vacum of power masih terdapat kesimpangsiuran apakah Jepang benar-benar sudah menyerah kepada sekutu atau belum. Namun golongan muda menyakini bahwa Jepang sudah menyerah dan Indonesia harus segera proklamasi. Butuh paksaan untuk segera melakukan sesuatu alias the power of kepepet.
Kemudian presiden republik Begundal dalam mengatasi permasalahn tersebut, makan presiden menginstruksikan kepada menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menerapkan kesadaran waktu bagi siswa sekolah. Presiden berasumsi bahwa kalau di sekolah dari sejak kecil sudah diajarkan menganai tepat waktu, makan nanti saat sudah besar dia tidak akan telat waktu. Menjadi pejabat ya pejabat yang tepat waktu dan siap melayani rakyat setiap saat.
Dikarenakan terlalu urgen masalah ini, presiden kemudian mengeluarkan dekrit presiden mengenai telat waktu. Dekrit Presiden 9 September itu kira-kira dekrit yang akan dikeluarkan untuk mengatasi gangguan moral anak sekolah. Zaman dulu Bung Karno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ketika indonesia dirasa terjadi banyak permasalahan, salah satu sebabnya adalah kegagalan konstituante dalam membuat undang-undang baru. Kira-kira inti dari dekrit Bung Karno antara lain pembentukan MPRS dan DPAS, kembali berlakunya UUD 1945 atau tidak berlakunya UUDS 1950, dan yang terakhir adalah pembubaran Konstituante. Setalah itu muncullah yang namanya Demokrasi Terpimpin
Selain itu Gus Dur juga mengeluarkan dekrit
Maka kemudian, presiden republik Begundal meniru kedua tokoh tersebut dengan mengeluarkan dekrit yang isinya antara lain:
- Kapala sekolah atau guru harus tepat waktu
- Siswa tidak boleh terlambat
- Pelanggar mendapat hukuman yang berat
Kira-kira itu yang merupakan dekrit dari presiden Begundal yang lebih lanjut diatur dalam Permendikbud mengenai masalah tepat waktu di sekolah.
Peraturan harus benar-benar dijalankan oleh semua pihak. Kalau siswanya tidak boleh terlambat seharusnya guru juga datang tepat waktu. Guru menjadi teladan dalam masalah yang satu ini, ing ngarsu sung tulodho tut wuri handayani. Selama ini masih banyak guru yang datang terlambat, dan hanya bisa marah-marah ketika mendapati siswanya terlambat. Sebagian guru hanya bisa memberi contoh akan tetapi tidak dapat dicontoh. Hukuman yang setimpal juga harus diberikan bagi meraka yang tidak tepat waktu. Seandainya koruptor dinegeri ini beloh dihukum mati, mesti orang-orang kotor akan menepi.
Bilangnya OTW padahal dia baru bangun tidur, otw seharusnya berarti on the way atau bahasa orang Jawa isih ning ndalan tapi pada penerapannya otw menjadi ok tunggu wae. Entah kapan datangnya