Tentang Perang Dingin
|Pasca terjadi Perang Dunia II, kondisi dunia tidak begitu saja menjadi damai, akan tetapi muncul konflik baru. Perang Dingin digunakan untuk menyebut konflik antara dua Negara adikuasa pemenanga Perang Dunia II yaitu Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (USSR). Dikenal sebagai Perang Dingin atau perang urat syaraf dikarenakan dua negara tersebut tidak berperang secara terbuka dan lebih diwarnai dengan saling ancam dan perlombaan senjata yang melibatkan negara lain sebagai arena persaingan. Istilah ini dijabarkan oleh Walter Lippmann dalam bukunya yang berjudul The Cold War.
Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin
Perang Dingin sebenarnya tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan Perang Dunia II. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata menimbulkan permasalahan baru yakni siapa yang menjadi pemimpin dunia, Amerika Serikat atau Uni Soviet. Berbagai faktor memicu terjadinya Perang Dingin, antara lain
- Penyebaran Ideologi. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalissedangkan Uni Soviet berideologi
- Keinginan untuk Berkuasa. AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis.
- Berdirinya Pakta Pertahanan. Berdirinya Pakta Pertahanan ini dikarenakan adanya saling kecurigaan antar negara bila sewaktu-waktu ada agresi dari negara lain.
Persaingan Ideologi Kapitalis dan Ideologi Komunis
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II, pada awalnya bersatu padu untuk mengalahkan musuh bersama, yakni Jerman. Setelah Jerman berhasil dikalahkan dan harus dibagi-bagi, akhirnya dua negara yang pada dasarnya memiliki perbedaan ideologi tersebut bersaing untuk merebut hegemoni dunia. Amerika Serikat dengan paham kapitalisme dan Uni Soviet berpaham komunisme, kedua paham yang memiliki perbedaan tajam. Berikut ini perbedaan antara Kapitalisme dan Komunisme.
- Titik utama perbedaan antara kapitalisme dan komunisme terdapat pada kepemilikan ‘alat produksi’ atau sumber daya pada umumnya. Komunisme melarang kepemilikan individu/pribadi atas tanah atau sumber daya vital. Mereka berpendapat semua ‘alat produksi’ seperti tanah dan sumber daya harus dimiliki oleh negara. kapitalisme percaya pada kepemilikan pribadi atas tanah dan alat-alat produksi. Bagian utama dari keuntungan bisnis akan dimiliki oleh orang yang memiliki alat-alat produksi, sedangkan pekerja yang bertanggung jawab untuk menjalankan bisnis mendapatkan bagian kecil. Setiap pekerja mendapatkan upahnya sesuai dengan prestasi dan menurut keputusan pemilik alat-alat produksi.
- Tentang kebebasan individu. Komunisme menuntut seseorang untuk menempatkan masyarakat diatas individu, sementara kapitalisme menempatkan kebebasan individu diatas masyarakat.
- Komunisme mendukung masyarakat egaliter tanpa kelas, di mana laki-laki dan perempuan memiliki posisi yang sama. Konsep dalam komunisme menghilangkan perbedaan kelas, ras, agama bahkan kebangsaan! Dengan cara ini, tidak akan ada lagi alasan untuk berkonflik. Kapitalisme mempromosikan perbedaan kelas, bahkan menciptakan perbedaan kelas kaya dan miskin. Yang kaya akan makin kaya dan yang miskin makin miskin di bawah kapitalisme murni.
Awal Perang Dingin
Berakhirnya Perang Dingin memunculkan masalah baru. Hal ini berkaitan dengan pembagian wilayah dan perbatasan di Eropa. Uni Soviet menguasai hampir seluruh Eropa Timur. Permasalahan yang terjadi adalah mengenai pembagian wilayah yang kalah kepada negara pemenang Perang Dunia II, tepatnya adalah perebutan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam pembagian wilayah Jepang dan kemudian merebutkan wilayah lainnya. Uni Soviet dibawah Stalin berambisi menguasai wilayah ujung timur Asia Timur hingga wilayah Eropa, hal ini mengancam kedaulatan negara-negara Eropa yang merupakan sekutu dari Amerika Serikat.
Pada bulan September 1947, Soviet membentuk Kominform. Kominform adalah organisasi partai-partai komunis yang dibentuk pada bulan September 1947 dalam sebuah konferensi para pemimpin partai komunis di Szklarska Poręba, Polandia, yang tujuannya adalah untuk menegakkan ortodoksi dalam gerakan komunis internasional dan memperketat kontrol politik atas negara-negara satelit Soviet melalui koordinasi dari pihak komunis di Blok Timur.
Sebagai penanding dari upaya Uni Soviet tersebut, Amerika Serikat kemudian melakukan politik containment yaitu upaya pembendungan paham komunis agar tidak menyebar keberbagai wilayah di dunia. Hal ini berkaitan dengan semakin menyebarnya pengaruh komunis di Eropa Timur, Cina, Vietnam dan Korea. Salah satu upaya membendung komunis yakni dengan memberikan bantuan ekonomi dan juga membentuk pakta pertahanan. Hal ini didasarkan juga adanya pemikiran tentang Teori Domino, yakni apabila satu negara sudah terkena komunis maka negara sekitarnya kemungkinan besar juga akan terkena komunis pula.
Bantuan Ekonomi pada Perang Dingin
Amerika Serikat dan Uni Soviet memiliki sistem ekonomi yang berbeda. Amerika Serikat dengan system liberalis-kapitalis, sedangkan Uni Soviet menggunakan sistem Sosialis-Komunis. Berakhirnya Perang Dunia II, kedua negara tersebut memberikan bantuan kepada negara negara lainnya. Tujuannya adalah negara yang diberikan bantuan ekonomi akan ikut dalam blok meraka dan tidak jatuh kepada blok lawan.
Berbagai bantuan ekonomi yang ada pada Blok Barat antara lain:
- Marshall Plan
- Doctrin Thruman
- Point Four Thruman
- Colombo Plan
Dalam menanggapi pemberian bantuan ekonomi yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Stalin kemudian melakukan kebijakan rencana Molotov yang kemudian dibentuk Council for Mutual Economic Assistance (COMECON).
(Lebih lanjut mengenai bantuan ekonomi pada Perang Dingin klik DI SINI)
Pakta Pertahanan pada Perang Dingin
Blok Barat adalah perkumpulan dari negara-negara yang berpaham liberalis-kapitalis, dipimpin oleh Amerika Serikat. Negara blok barat antara lain Inggris, Australia, Belanda, Jerman dan negara-negara lainnya. Pasca Perang Dunia II, Amerika Serikat membuat persekutuan dengan negara-negara lain guna membendung paham komunis. Sedangkan Blok Timur adalah negara-negara yang menganut paham sosialis-komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet. Uni Soviet membentuk pakta pertahanan guna mengimbangi pakta pertahanan yang dibuat oleh Amerika Serikat.
Pakta Pertahanan Blok Barat antara lain;
- NATO
- SEATO
- CENTO
- ANZUS
Sedangkan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa
(Lebih lanjut mengenai Pakta Pertahanan pada Perang Dingin bisa dibaca DI SINI)
Proxy War pada Perang Dingin
Pengertian proxy war adalah perang terselubung di mana salah satu pihak menggunakan orang lain atau pihak ketiga untuk melawan musuh. Dengan kata lain, proxy war artinya perang tidak tampak menggunakan cara-cara halus untuk menghancurkan dan mengalahkan lawan menggunakan pihak ketiga. Hal ini juga dilakukan pada saat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, kedua negara tersebut tidak berperang secara langsung melainkan menggunakan negara lain sebagai ajang perebutan pengaruh. Proxy War yang terjadi Perang Dingin antara lain:
- Jerman, antara Jerman Barat dengan Jerman Timur
- Cina, antara Taiwan dengan Cina
- Korea, antara Korea Selatan dengan Korea Utara
- Vietnam, antara Vietnam Selatan dengan Vietnam Utara
- Konflik Kuba
- Konflik Kamboja
Perang Bintang (Star Wars)
Perang Bintang atau Starwars adalah hasrat Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen yang disampaikan dalam pidato tanggal 23 Maret 1983 untuk menguasai sistem pertahanan anti rudal balistik berlapis, di antariksa dan di bumi.
Gengsi persaingan juga ditunjukkan dalam bidang teknologi. Uni Sovyet berusaha melakukan eksplorasi di angkasa luar dengan menciptakan pesawat-pesawat ulang alik antara lain Sputnik dengan astronotnya Yuri Gagarin yang berhasil mengitari bumi pertama kalinya. AS tidak mau ketinggalan dengan menciptakan Apollo, Discovery, dan Vanguard. Apollo 11 berhasil mencapai bulan untuk pertama kalinya dengan astronotnya, Neil Armstrong dan Edwin Aldrin pada tahun 1962.
Kegiatan Spionase
Perebutan hegemoni selama perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap berbagai kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung oleh kegiatan agen intelijen yang mereka miliki. Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh agen spionase kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti) merupakan dinas intelegen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangkan CIA (Central Intelligence Agency) yang merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang negara-negara asing tertentu.
KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak. Mereka juga membantu terciptanya berbagai ketegangan di dunia. Misalnya, CIA turut membantu orang-orang Kuba di perantauan untuk melakukan serangan ke Kuba tahun 1961 yang disebut Insiden Teluk Babi. Di pihak lain, Uni Soviet memberikan dukungan kepada Fidel Castro (Presiden Kuba) dalam menghadapi invasi tersebut.
Usaha Meredakan Ketegangan
Tahun 1969 antara Amerika Serikat melalui presiden barunya Richard Nixon Beserta penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger dan Uni Soviet melakukan pendekatan agar mengurangi ketegangan di antara keduanya. 26 Mei 1972 adalah buah dari pendekatan mereka ketika Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. Isi SALT I diantaranya adalah;
- Membatasi persediaan senjata-senjata nuklir dan misil nustrategis/Defensive Antiballistic Missile System.
- Membatasi jumlah misil nuklir yang dimiliki kedua belah pihak. Hasilnya Uni Soviet hanya memiliki misil maksimal 1600 misil dan Amerika maksimal 1054 mil
Pada tahun 1979 di Viena diadakan perjanjian SALT II. Perjanjian tersebut memuat maksimal kepemilikan senjata nuklir bagi keduanya adalah 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV). Kemudian tahun 1982 ditambah kesepakatan dengan memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah. (baca juga materi Peredaan Ketegangan Perang Dingin klik DI SINI)
Berakhinya Perang Dingin
Perang Dingin dimulai tahun 1947 dan berakhir pada tahun 1991. Berakhirnya Perang Dingin dikarenakan salah satu penyebab utamanya adalah runtuhnya Uni Soviet, yang mengakibatkan tinggal Amerika Serikat sebagai satu satunya negara super power. Biaya yang sangat besar dalam keterlibatannya dalam Perang Dingin membuat ekonomi Uni Soviet memburuk. Kondisi luar negeri yang harus membiayai perang Afghanistan dan kekacauan dalam negeri membuat Uni Soviet menjadi lemah. Pada tahun 1985, Mikhail Gorbachev terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis. Pada masa pemerintahannya, Gorbachev melakukan perubahan besar-besaran dalam sistem perekonomian dan politik yang secara langsung maupun tidak langsung memicu bubarnya Uni Soviet, salah satunya adalah dengan mengeluarkan kebijakan Glasnost dan Perestroika. (baca materi mengenai Sebab Runtuhnya Uni Soviet bisa klik DI SINI)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Gorbachev mengakibatkan perubahan besar terhadap kehidupan Uni Soviet. Goyahnya kekuatan politik Uni Soviet berpengaruh pula terhadap kondisi politik negara komunis lainnya di Eropa Timur, seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia dan Bulgaria. Kondisi semakin memburuk mengakibatkan Uni Soviet secara resmi dibubarkan pada tanggal 25 Desember 1991. (baca mengenai Runtuhnya Uni Soviet DI SINI)
Untuk materi secara lengkap mengenai Perang Dingin serta materi lainnya silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih