Penumpasan PRRI/Permesta
|Pada masa demokrasi liberal (1950-1959), terjadi berbagai pemberontakan di Indonesia. Salah satu pemberontakan adalah PRRI dan Permesta. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang diproklamasikan oleh Letkol Ahmad Husein pada tanggal 15 februari 1958 di Sumatera, sedangkan Piagam Perjuangan Semesta yang mendukung PRRI dibentuk oleh Letkol D.J Somba. Kedua pemberontakan ini salah satu sebabnya adalah berpangkal pada masalah otonomi daerah. Terjadi kesenjangan antara pemerintah pusat di Jawa dengan berbagai daerah di luar Jawa.
Tanggapan dari pemerintah terhadap pemberontakan ini adalah dengan memecat beberapa orang militer yang terlibat, seperti Letkol Achmad Husein, Kolonel Zulkifli Lubis, Dachlan Jambek, Kolonel Vence Samuel dan Kolonel Maludin Simbolon. Kemudian komando daerah militer sumatera dibekukan dan langsung di bawah kepala staf angkatan darat. Selain itu juga dengan melaksanakan berbagai operasi militer, antara lain:
- Operasi Tegas dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution dengan sasaran daerah Riau, tujuannya untuk mengamankan instalasi-instalasi dan berhasil menguasai kota Pekanbaru
- Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Ahmad Yani dengan sasaran daerah Sumatera Barat dan berhasil menguasai kota Padang pada tanggal 17 April selanjutnya menguasai Bukittinggi pada tanggal 12 Maret 1958.
- Operasi Saptamarga dibawah pimpinan Brigjen Jatikusumo untuk mengamankan daerah Sumatera Utara
- Operasi Sadar dibawah pimpi
Untuk materi tentang bentuk bentuk ancaman disintegrasi bangsa silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih