Pentingnya Konferensi Meja Bundar untuk Indonesia
|Alasan yang menjadikan Konferensi Meja Bundar (KMB) tanggal 27 Desember 1949 peristiwa penting bagi Indonesia adalah… .
A. Belanda menyerah kepada Tentara Sekutu
B. Belanda mengakui kemenangan Sekutu
C. Jepang mengakui kemenangan Sekutu
D. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia
E. Republik Maluku Selatan mengakui kedalutan RIS
(Soal SNMPTN tahun 2012)
Pembahasan:
Konferensi Meja Bundar merupakan salah satu perundingan antara Indonesia dengan Belanda dalam rangka mengakhiri konflik kedua negara. Konferensi Meja Bundar atau KMB, merupakan puncak dari segela bentuk perjuangan bangsa Indonesia untuk mengusir Belanda dari wilayah Indonesia.
KMB dilaksanakan di Den Haag Belanda. Para diplomat Republik Indonesia itu diketuai Drs. Moh. Hatta dengan anggota-anggota Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Ir. Djuanda, Dr. Soekiman, Mr. Soeyono Hadinoto, Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang, dan Mr. Soemardi. Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. van Maarseveen, delegasi BFO diketuai Sultan Hamid II, sementara itu UNCI diwakili Chritchley.
Salah satu hasil terpenting dari KMB adalah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Belanda kemudian meninggalkan seluruh wilayah Indonesia kecuali di Irian Barat. Pengakuan kedaulatan sendiri dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949 di tiga tempat, yaitu di Belanda, Jakarta, dan Yogyakarta.
a. Di Den Haag Belanda
Ratu Yuliana, Perdana Menteri Williem Drees, dan Menteri Seberang Lautan Mr. Sassen menyampaikan pengakuan kedaulatan kepada Moh.Hatta.
b. Di Jakarta
Wakil Tinggi Mahkota Belanda A.J.H.Lovink menyampaikan pengakuan kedaulatan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
c. Di Yogyakarta
Penyerahan kedaulatan RI kepada RIS dilakukan oleh pejabat Presiden Mr. Asaat kepada A. Mononutu (Menteri Penerangan RIS).
Kunci jawaban: Alasan yang menjadikan Konferensi Meja Bundar (KMB) tanggal 27 Desember 1949 peristiwa penting bagi Indonesia adalah… . D. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia