Ngopi jadi solusi
|Sehabis bermain futsal, biasanya aku dan beberapa teman mampir dulu di angkringan, Yanindra. Kami bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol kesana kemari entah itu ada arti atau tidak. Topik yang kami bicarakan pun sering berganti-ganti, dari yang awalnya mengebu-gebu bahas kasus korupsi terbaru ini, membahas masalah Leicester City yang tiba-tiba menjadi puncak klasemen, hingga membahas mbak-mbak gemes yang pacarnya biasa-biasa saja, jauh dari kata gemesin malah kelihatan nggilani.
Kamu masih seperti dulu apa nggak Yanindra??? Saat malam begitu menjenuhkan setelah buntu mengerjakan skripsi langsung pergi ke angkringan, walau hanya untuk menghabiskan secangkir kopi dan beberapa gorengan. Sausana malam bebas lepas terasa nyaman setelah beberapa waktu mendekap di kamar menghadap laptop. Suasana kamar yang pengab membuat otak tidak bisa berpikir untuk merangkai kata-kata ilmiah. Mungkin sekedar minum kopi di angkringan bisa menjadi solusinya, Yanindra.
Aku dulu sempat beberapa kali dengan mu menghabiskan malam yang penuh bintang pergi ke angkringan. Seperti biasa, kita pilih akringan di depan sebuah dipinggir jalan raya itu. Setelah pesan bebepa makanan, kemudian kita mengobrol kesana kemari tak jelas. Aku bersandar pada tembok, sedangkan kamu duduk bersila sambil memegangi HPmu. Semburat cahaya bulan dan bintang memperlihatkan bagaiaman kecantikanmu, Yanindra.
Itu dulu Yanindra, dulu sekaliiiiiiiii
Itu zamannya pak Beye Yanindra, sekarang kan sudah zamannya Mas Joko
Aku sekarang sudah tidak suka ngopi, Yanindra. Aku takut kalau saat aku ngopi tiba-tiba ada orang yang menembaki dan meledakkan bom. Mereka itu adalah orang orang yang mengatakan bahwa sedang melakukan jihad di jalan Tuhan. Kalau mereka mati akan masuk surga, itu kata mereka Yanindra. Peristiwa di depan warung kopi itu menggemparkan negeri ini, Yanindra. Untuk pertama kalinya para teroris berani saling baku tembak dengan polisi. Kalau dulu-dulu, gerakan mereka sembunyi-sembunyi kemudian bom bunuh diri, tapi yang kemarin itu berbeda, Yanindra.
Itu dulu, Yanindra
Sementara malam ini berbeda
Sudah tidak lagi aku jumpai wanita dengan poni yang menutup dahinya. Tidak ku temui wanita yang mengeluhkan sulit merangkai kata-kata ilmiah dalam menyusun skripsi. Malam ini aku tidak bersama wanita yang sangat menggilai kopi. Padahal menurut penelitian, wanita itu nggak boleh terlalu sering minum kopi lho, Yanindra. Katanya itu bisa mengakibatkan wanita mengalami kesulitan saat melahirkan. Tapi setiap aku beri nasihat, kamu selalu ngeyel Yanindra. Sehari satu gelas untuk menjadikan tubuh bugar dan mengurangi rasa ngantuk. Menurutku kamu sudah mulai kecanduan kopi, Yanindra.
Aku sekekarang kalau di angkringan sudah jarang pesen kopi, Yanindra. aku takut diracun pakai sianida, seperti mbak Mirna.