Masa Awal VOC
Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) merupakan kongsi dagang yang dibuat oleh 17 orang kaya yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Pada awalnya kendali VOC, langsung dilakukan oleh Dewan tuju belas, akan tetapi setelah dirasa tidak efektif dan efesien makan dewan tujuh belas membentuk kelembagaan khusus untuk mengurusi VOC yang letaknya jauh di seberang lautan.
Pada 1610 secara kelembagaan diciptakan jabatan baru dalam organisasi VOC, yakni jabatan gubernur jenderal. Gubernur jenderal merupakan jabatan tertinggi yang bertugas mengendalikan kekuasaan di negeri jajahan VOC. Di samping itu juga dibentuk “Dewan Hindia” (Raad van Indie). Tugas “Dewan Hindia” ini adalah memberi nasihat dan mengawasi kepemimpinan gubernur jenderal.
Pieter Both
Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610-1614). Beberapa kebijakan Pieter Both antara lain
- menata organisasi kongsi dagang ini sebaik-baiknya agar harapan mendapatkan monopoli perdagangan
- mendirikan pos perdagangan di Banten pada tahun 1610.
- mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta, guna pembelian sebidang tanah seluas 50×50 vadem ( satu vadem sama dengan 182 cm) yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung.
- mengadakan perjanjian dan menanamkan pengaruhnya di Maluku dan berhasil mendirikan pos perdagangan di Ambon.
Pada tahun 1614 Pieter Both digantikan oleh Gubernur Jenderal kedua yaitu Gerard Reynst (1614-1615). Baru berjalan satu tahun ia digantikan gubernur jenderal ketiga yakni Laurens Reael (1615-1619). Pada masa jabatan Laurens Reael ini berhasil dibangun Gedung Mauritius yang berlokasi di tepi Sungai Ciliwung. Laurens Reael kemudian digantikan Guberner Jenderal keempat oleh J.P Coen (1619-1623) yang menancapkan kekuasaan VOC di Indonesia. Gubernur Jenderal kelima VOC di Indonesia menggantikan J.P Coen adalah Pieter de Carpentier (1623-1627). Peiter de Carpentier kemudian kembali digantikan oleh J.P Coen
Pada tahun 1618 Sultan Banten yang dibantu tentara Inggris di bawah Laksamana Thomas Dale berhasil mengusir VOC dari Jayakarta. Orang-orang VOC kemudian menyingkir ke Maluku. Setelah VOC hengkang dari Jayakarta pasukan Banten pada awal tahun 1619 juga mengusir Inggris dari Jayakarta pada tahun 1618 Sultan Banten yang dibantu tentara Inggris di bawah Laksamana Thomas Dale berhasil mengusir VOC dari Jayakarta. Orang-orang VOC kemudian menyingkir ke Maluku. Setelah VOC hengkang dari Jayakarta pasukan Banten pada awal tahun 1619 juga mengusir Inggris dari Jayakarta.
Related Posts
-
Sejarah sumpah pemuda
Tidak ada Komentar | Okt 28, 2016
-
Imperialisme
Tidak ada Komentar | Jul 27, 2016
-
Politik devide et Impera VOC
Tidak ada Komentar | Okt 15, 2016
-
VOC pada masa J.P Coen
Tidak ada Komentar | Sep 1, 2016
About The Author
doni setyawan
Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang …