Konektivitas Antarruang dan Waktu
|Suatu peristiwa dalam memahaminya dapat dilihat dari berbagai aspek ruang, waktu, kebutuhan dan kemasyarakatan. Dalam hubungannya dengan keadaan alam dak aktivitas penduduk secara sederhana dapat dilihat dari konsep konektivitas antarruang dan waktu. Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Ruang juga bisa diartikan sebagai tempat terjadinya berbagai peristiwa baik alam maupun sosial. Dalam setiap peristiwa memiliki konektivitas antarruang dan waktu. Sebagai contoh kasus berikut:“Banjir di Ngawi tahun 2006 mengakibatkan beberapa persawahan gagal panen. Selain itu banjir juga mengakibatkan beberapa tanah di sekitar bengawan Solo menjadi longsor. Banjir besar tersebut juga melanda diberbagai daerah sekitar bengawan Solo. Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang terlalu besar serta gundulnya hutan merupakan salah satu factor yang mengakibatkan banjir.”
Dari peristiwa tersebut menggambarkan adanya konektivitas antara ruang dan waktu. Banjir tahun 2006 menunjukan waktu peristiwa sedangkan Ngawi merupakan konsep ruang. Hal ini berarti hubungan antarruang dan waktu tidak dapat dipisahkan. Banjir merupakan suatu peristiwa melimpahnya air. Hal ini bisa dipengaruhi oleh alam dan juga bisa dipengaruhi oleh manusia. Air merupakan anugrah Tuhan YME kepada manusia. Tanpa air, maklhuk hidup akan binasa. Sebagai manusia hendaknya selalu bersyukur dengan pemberian Tuhan.
Pada suatu peristiwa masa lampau atau bisa disebut sejarah, konsep waktu sangat penting. Manusia tidak dapat dipisahkan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu. Sifat khas dari sejarah antara lain:
- Adanya unsur waktu baik itu periodisasi maupun kronologis
- Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu, lampau (past), sekarang (present) dan mada depan (future)
- Adanya sebab-akibat (kausalitas)
- Peristiwa sejarah memiliki ciri unik, abadi dan penting.
- Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan kebenaran yang baru
Keberadaan sejarah sangat penting dalam kehidupan. Sejarawan Cicero mengatakan historia magistra vitae yang berarti sejarah adalah guru kehidupan. Guru terbaik bagi manusia adalah pengalaman yang didapatkan dari masa lalu. Tokoh pendiri bangsa, Bung Karno berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia agar ‘jangan sekali-kali melupakan sejarah” atau sering dikenal dengan Jas Merah. Dalam hal ini sejarah memiliki berbagai manfaat bagi manusia antara lain:
- Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat pada masa lampau
- Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui peristiwa yang terjadi pada masa lampau
- Peristiwa masa lampau dapat dijadikan pedoman atau acuan (edukasi)
- Peristiwa masa lalu dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi generasi masa kini.
- Memberikan kesadaran akan waktu
- Memperkokoh rasa nasionalisme
- Mempertegas identitas nasional dan kepribadian bangsa.
Manusia merupakan pelaku dari berbagai peristiwa yang dikaji dalam sejarah dan geografi. Manusia selain sebagai maklhuk individu juga merupakan sebagai maklhuk sosial. Sebagai maklhuk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri sehingga membutuhkan interaksi dengan orang lain. Interaksi berasal dari bahasa Inggris interaction yang berarti saling mempengaruhi atau segala sesuatu hal pengaruh dan mempengaruhi. Interaksi sosial adalah hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain saling mempengaruhi. Sejak lahir manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya.
Setiap peristiwa yang terjadi dapapt dikaji dari sudut pandang sejarah, geografi, sosiologi dan ekonomi. Hal ini menunjukan betapa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah sebaik-baiknya pencipta. Selayaknya kita sebagai manusia selalu bersyukur dengan kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan dengan selalu mengembangkan diri dan menjadi manusia yang taat dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan.