Kerajaan Tarumanegara
|Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di pulau Jawa yang terletak di wilayah Jawa Barat dengan pusat di sekitar daerah Bogor. Sumber sejarah mengenai kerajaan Tarumanegara lumyan banyak dari sumber-sumber tersebut kita mendapatkan nama raja yang pernah berkuasa yaitu Tarumanegara. Berikut ini ulasan mengenai Kerajaan Tarumanegara. Sumber sejarah mengenai Kerajaan Tarumanegara berdasarkan asalnya terbagi menjadi dua yaitu sumber dari dalam negeri dan sumber dari luar negeri.
Sumber dari dalam negeri berupa beberapa Prasasti yang ditemukan di daerah Jawa Barat. prasasti-prasasti yang menerangkan kerajaan Tarumanegara antara lain Prasasti Ciareteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Pasir Awi, Tugu dan Prasasti Lebak/Cidanghiang.
- Prasasti Ciareteun ditemukan di Ciampa sekitar Sungai Cisadane yang ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Dalam batu tersebut terdapat gambar sepasang telapak kaki yang dikatakan bahwa telapak kaki tersebut adalah kaki Dewa Wisnu yang mirip dengan kaki Raja Purnawarman yang gagah berani.
- Prasasti Kebon Kopi yang hampir sama dengan Prasasti Ciaretuan. Apabila di batu Prasasti Ciareteun terdapat gambar kaki manusia, di Prasasti Kebon Kopi juga terdapat dua telapak kaki yaitu telapak kaki gajah. Gajah yang dimaksud adalah gajah Airawata yang merupakan kendaran dari Dewa Wisnu.
- Prasasti Jambu ditemukan di sebelah barat Kota Bogor. Pada prasasti tersebut digambarkan sepasang telapak kaki yang berisi tentang keberhasilan Raja Purnawarman menaklukan musuhnya dan member kesenangan serta perlindungan kepada yang tunduk.
- Prasasti Muara Cianten dan Pasir Awi berhuruf ikal sampai saat ini belum bisa terbaca.
- Prasasti Tugu merupakan prasasti terpanjang dan terpenting dari Kerajaan Tarumanegara. Prasasti Tugu mengenai keberhasilan Raja Purnawarman membuat saluran air yang bernama Gomati. Saluran air Gomati memiliki panjang sekitar 6112 tumbak atau sekitar 11 km. setelah selesai acara pembuatan saluran air, diadakan pesta dimana Raja Purnawarman memberikan hadiah 1000 ekor sapi kepada para Brahmana. Prasasti yang terakhir adalah Prasasti Cidanghiang/Munjul/ Lebak Banten. Prasasti ini ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Isi dari prasasti Lebak adalah pujian terhadap keperwiraan, keagungan dan keberanian raja Purnawarman
Sumber luar negeri berasal dari catatan bangsa Cina. Pada masa Dinasti Tang menyebutkan bahwa seorang pendeta bernama Fa Hien terdampar di pantai utara Pulau Jawa (414 M) dan menceritakan kehidupan beragama masyarakat Tarumangera. Pada catatan itu Tarumanegara disebutkan dengan kata To Lo Mo. Fa Hien juga mengatakan bahwa raja yang memerintah di Kerajaan Tarumanegara adalah Raja Purnawarman.
Dari berbagai sumber di atas kita dapat mengetahui sejarah Kerajaan Tarumanegara. Raja yang memerintah di kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Berbagai sumber telah menyebutkan mengenai keagungan dari raja tersebut. Selain itu kita juga dapat mengetahui bahwa raja dan rakyat di Kerajaan Tarumanegara telah menganut agama Hindu dan disembah adalah Dewa Wisnu. Selain itu kita juga dapat mengetahui bahwa pada masa Tarumanegara sudah dibuat saluran air, yaitu saluran air Gomati yang berguna untuk irigasi pertanian dan mencegar banjir. Hal tersebut menggambarkan bahwa Kerajaan Tarumenegara hidup dari sector pertanian. Perkembangan Kerajaan Tarumanegara selanjutnya tidak diketahui. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa Kerajaan Tarumanegara hanjur akibat serangan Kerajaan Sriwijaya sekiat abad ke-7
Untuk materi secara lengkap mengenai Kerajaan Tarumanegara serta materi lainnya silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih