Kerajaan Mataram Kuno

candi-gedong-songoKerajaan Mataram Kuno atau juga disering disebut Kerajaan Mataram Hindu-Budha terletak di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Sanjaya. Munculnya Kerajaan Mataram diterangkan dalam Carita Parahyangan. Kisahnya adalah dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Galuh. Rajanya bernama Sanna (Sena). Suatu ketika, ia diserang oleh saudaranya yang menghendaki takhta. Raja Sanna meninggal dalam peristiwa tersebut, sementara saudara perempuannya, Sannaha, bersama keluarga raja yang lainnya berhasil melarikan diri ke lereng Gunung Merapi. Anak Sannaha, Sanjaya, di kemudian hari mendirikan Kerajaan Mataram dengan ibu kota Medang ri Poh Pitu. Tepatnya pada tahun 717 M

Sumber Sejarah Mataram Kuno

Sumber tentang keberadaan dari Kerajaan Mataram Kuno dapat dilihat dari berbagai prasasti yang ditemukan dan juga peninggalan peninggalan lainnya salah satunya berbentuk Candi. Prasasti yang ada kaitannya dengan Kerajaan Mataram Kuno antara lain:

  1. Prasasti Canggal
  2. Prasasti Balitung
  3. Prasasti Kelurak
  4. Prasasti Dinoyo
  5. Prasasti Kalasan
  6. Prasasti Sojomerto
  7. Prasasti Ratu Boko
  8. Prasasti Perot
  9. Prasasti Code D 28

Raja-Raja Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Sailendera. Kedua Dinasti ini dibedakan berdasarkan agama yang dianut. Dinasti Sanjaya bercorak Hindu, sedangkan Sailendera bercorak Budha. Dinasti Syailendra yang beragama Buddha mengembangkan Kerajaan Mataram Lama yang berpusat di Jawa Tengah bagian selatan, sedangkan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu mengembangkan kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah bagian Utara.

Prasasti Kedu (Prasasti Mantyasih) berangka tahun 907 M mencantumkan silsilah raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mataram. Prasasti Kedu dibuat pada masa Raja Rakai Dyah Balitung. Adapun silsilah raja-raja yang pernah memerintah di Mataram yaitu sebagai berikut.

  1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
  2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
  3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
  4. Sri Maharaja Rakai Warak
  5. Sri Maharaja Rakai Garung
  6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
  7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
  8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
  9. Sri Maharaja Rakai Dyah Balitung.

Puncak kejayaan Dinasti Sanjaya terjadi pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung yang menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur

Sementara itu, dinasti Syailendra mendirikan Kerajaan Syailendra (Mataram Buddha) di wilayah sekitar Yogyakarta dan menguasai Jawa Tengah bagian selatan. Raja-raja Dinasti Sailendera antara lain:

  • Bhanu (752 – 775 M)
  • Wisnu (775 – 782 M)
  • Indra (782 – 812 M)
  • Samaratungga (812 – 832 M)

Antara Dinasti Sanjaya dengan Dinasti Sailendera bersatu saat terjadi pernikahan antara Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dengan Pramodiawardhani dari Dinasti Sailendera.

Keadaan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno merupakan negara agraris yang bersifat tertutup. Akibatnya, kerajaan ini sulit berkembang secara ekonomi, terutama karena segi perdagangan dan pelayaran sangat kering. Kejayaan baru diperoleh pada masa pemerintahan Balitung. Ia membangun pusat perdagangan seperti disebutkan dalam prasasti Purworejo (900 M). Dalam prasasti Wonogiri (903 M) diterangkan bahwa desa-desa yang terletak di kanan-kiri Sungai Bengawan Solo dibebaskan dari pajak dengan syarat penduduk desa tersebut harus menjamin kelancaran hubungan lalu lintas melalui sungai.

Akhir Kerajaan Mataram Kuno

Mpu Sindok, yang memindahkan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur dan menyebut kerajaannya dengan nama Medang Mataram. Mpu Sindok juga mendirikan Dinasti sendiri yaitu Dinasti Isyana. Ibu kota kerajaan ini terletak di Watan Mas, sekitar muara Sungai Brantas. Alasan Mpu Sindok memindahkan Medang Mataram ke Jawa Timur adalah

  • untuk menghindari bahaya gunung berapi,
  • menjauhkan diri dari ancaman Sriwijaya,
  • tanah di Jawa Timur lebih subur untuk pertanian dan baik pula untuk perdagangan.

Peninggalan Mataram Kuno

Peninggalan kerajaan Mataram Kuno berupa candi antara lain:

  1. Kompleks Candi Dieng terdiri atas candi Bimo, Puntadewa, Arjuna, dan Nakula. di Jawa
  2. Candi Prambanan (Roro Jonggrang)
  3. Candi Sambi Sari
  4. Candi Ratu Boko,
  5. Komplek Candi Gedung Songo Candi
  6. Candi Borobudur,
  7. Candi Pawon
  8. Candi Mendut,
  9. Candi Plaosan

Sumber

Dwi Ari Listiyani. 2009. Sejarah 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional

Imtam Rus Ernawati. 2009. Sejarah : Kelas XI Untuk SMA/MA Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Tarunasena. 2009. Sejarah Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:  Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional

Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah 2 : untuk SMA / MA Kelas XI ( Program IPS ). Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

No Comments

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *