Kerajaan Kutai
|Kerajaan Kutai terletak di tepi Sungai Mahakam, Kutai Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. System kerajaan merupakan pengaruh dari kebudayaan India. Pada awalnya pemerintahan di Indonesia hanya berbentuk kesukuan. Bukti mengenai kerajaan Kutai dapat diketahui dari tujuh prasasti yang ditemukan. Adanya bukti tertulis tersebut menandakan bangsa Indonesia meninggalkan zaman prasejarah dan memasuki zaman sejarah. Berikut ulasan mengenai Kerajaan Kutai.
Sumber Sejarah
Sumber sejarah Kerajaan Kutai adalah ditemukannya tugu batu bertulis yang disebut dengan Yupa. Yupa bisanya digunakan untuk mengikatkan hewan korban. Kebudayaan Indonesia sendiri sudah mengenal tugu batu besar yang disebut Menhir. Perbedaan antara Yupa dengan Menhir adalah pada Yupa terdapat tulisan sedangkan Menhir tidak ada. Prasasti Yupa menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti Yupa antara lain:
- Silsilah Raja Mulawarman
- Pendirian tugu peringatan oleh para brahmana karena raja telah memberi sedekah antara lain, tanah, minyak, lampu mentega dan lain sebagainya.
- Tugu peringatan yang menyatakan raja telah memberikan sebanyak 20.000 ekor lembu di tempat suci yang disebut Waprakeswara.
- Prasasti juga mmenyebutkan bahwa raja telah menaklukan raja sekitarnya, agar membayar upeti.
Dari semua prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan tentang angka tahun. Menurut para ahli berdasarkan sumber yang ada menduga bahwa kerajaan Kutai muncul pada abad ke-4.
Raja-raja Kutai
Berdasarkan isi Prasasti Yupa, Raja-raja yang memerintah adalah:
Kudungga
Merupakan raja pertama. Nama Kudungga masih menggunakan nama asli Indonesia. Banyak para ahli mengatakan bahwa Kudungga masih menggunakan nama asli Indonesia menandakan bahwa pengaruh dari India baru masuk ke Kerajaan Kutai.
Aswawarman
Aswawarman adalah raja kedua yang disebutkan dalam Prasasti Yupa. Nama Aswawarman merupakan nama yang telah berciri India. Aswawarman juga disebut sebagai Wangsakarta atau pembentuk dinasti.
Mulawarman
Mulawarman merupakan raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Mulawarmanlah raja yang menyuruh membuat prasasti sebagai pertanda suatu peristiwa. Pada masa pemerintahannya, wilayah Kutai meliputi seluruh wilayah Kalimantan Timur. Mulawarman disebut sebagai sang Asuman yang berarti dewa matahari. Raja Mulawarman juga merupakan raja yang memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana.
Akhir Kerajaan Kutai
Berdasarkan bukti yang ada, tidak dijelaskan kapan kerajaan kutai muncul dan berakhir. Para ahli menduga bahwa kemunduran Kerajaan Kutai dikarenakan terdesak oleh pedagang-pedagang asing yang bergeser ke pedalaman. Selain itu terdapat dugaan bahwa kerajaan Kutai banyak ditinggalkan oleh pedagang India setelah menjalin hubungan dengan pedagang Cina. Setelah masa pemerintahan Mulawarman, tidak banyak infromasi yang menerangkan tentang perkembangan Kutai.