Kebudayaan Dongson dan Pengaruhnya
|Kebudayaan Dongsong berasal dari daerah Dongson yaitu suatu tempat yang terletak di Teluk Tonkin Vietnam. Kebudayaan Dongson menghasilkan alat-alat yang terbuat dari logam merupakan hasil dari zaman Perundagian. Tradisi perunggu telah dimulai sekitar tahun 2.500 SM. Kebudayaan Dongson masuk ke Indonesia diperkirakan dibawa oleh kelompok Deutro Melayu (Melayu Muda) yang masuk Indonesia sekitar 500 SM.
Mereka seringkali disebut juga dengan orang-orang Dongson. Peradaban mereka lebih tinggi daripada rasa Proto Melayu. Mereka dapat membuat perkakas dari perunggu. Peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan logam dengan sempurna. Perpindahan mereka ke Kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute persebaran alat-alat yang mereka tinggalkan di beberapa kepulauan di Indonesia, yaitu berupa kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.
Ras Deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran lebih maju dari pendahulunya karena petualangan mereka sebagai pelaut dibantu dengan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan. Perpindahan ras Deutero Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut
Bangsa Deutro Melayu yang datang di Indonesia pada zaman Neolitikum, yakni ketika manusia hidup menetap dan bercocok tanam. Alat yang ditinggalkan berupa alat pertanian yang terbuat dari batu yakni Kapak Persegi dan Kapak Lonjong.
- Penyebaran kapak persegi melalui jalur barat yaitu dari daratan Asia-Sumatera-Jawa-Bali-Nusa Tenggara-Sulawesi. Kapak persegi yang besar sering disebut dengan beliung atau pacul (cangkul), bahkan sudah ada yang diberi tangkai sehingga persis seperti cangkul zaman sekarang. Sementara yang berukuran kecil dinamakan tarah atau tatah
- Penyebaran kapak lonjong melalu jalur timur yaitu dari daratan Asia-Jepang-Philipina-Minahasa-Maluku-Irian Jaya. Berdasarkan ukurannya Kapak Lonjong dibedakan menjadi dua yaitu walzenbeil (besar) dan kleinbeil (kecil)
Selain itu alat yang ditinggalkan berupa benda-benda logam bisa berupa besi, tembaga dan perunggu. Di Indonesia tidak mengenal adanya zaman tembaga. Alat-alat yang merupakan peninggalan kebudayaan Dongson yang berupa perunggu antara lain:
- Kapak corong/kapak perunggu/kapak sepatu
- Nekara
- Moko
- Mata tombak, Belati, Pisau, Kail pancing
- Perhiasan