Kebudayaan Bacson-Hoabinh dan Pengaruhnya di Indonesia
|Kebudayaan Bascon-Hoabinh merupakan kebudayaan yang dihasilkan didua tempat yang berada di lembah Sungai Mekong, Vietnam yaitu di daerah pegunungan Bacson dan di daerah Hoabinh. Peradapan ini berupa peradapan Mesolitikum dengan manusia pendukungnya adalah ras Melanesoid. Ras Melanesoid sudah mengenal kesenian. Ciri khasnya yaitu penyerpihan pada salah satu sisi atau seluruhnya.
Kebudayaan Bascon-Hoabinh kemudian sampai di Indonesia setelah adanya migrasi manusia purba. Jalur yang ditempuh yaitu Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaka kemudian menyebarkan ke seluruh wilayah Indonesia. Daerah di Indonesia yang terdapat peninggalan kebudayaan Bacson-Hoabinh antara lain di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Flores hingga Papua
Hasil-hasil dari kebudayaan Bacson-Hoabinh antara lain:
- Kjokkenmoddinger (sampah dapur) berupa kumpulan kulit kerang.
- Abris Sous Roche (gua karang) berupa ceruk gua sebagai tempat tinggal manusia purba. Kebudayaan abris sous roche ini banyak ditemukan misalnya di Besuki, Bojonegoro, juga di daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong.
- Pebbles Culture (Kapak Sumatera). Kapak jenis pebble ini terbuat dari batu kali yang pecah, sisi luarnya dibiarkan begitu saja dan sisi bagian dalam dikerjakan sesuai dengan keperluannya
- Hache court yaitu kapak pendek yang memiliki bentuk bulat dan panjang
- Flakes yaitu alat serpih yang terbuat dari batu
- Batu pipisan yaitu batu gilingan kecil yang berfungsi melembutkan benda
- Lukisan pada dinding gua
- Pecahan tembikar
- Ujung mata panah