Kebijakan Jalan Baru Musso

mussoMusso, tokok PKI yang melarikan diri dari Indonesia setelah pemerintah Hindia Belanda menghancurkan pemberontakan PKI pada tahun 1926-1927. Musso bertemu Suripno di Praha bulan Maret 1948. Musso pulang ke Indonesia dengan nama samaran Soeparto dan bertindak sebagai Sekretaris Suripno. Musso tiba di Bukitinggi tanggal 3 Agustus, melanjutkan perjalanan ke Jawa dan bertemu Presiden Sukarno tanggal 11 Agustus di Yogakarta.

Presiden meminta Musso untuk membantu memperkuat negara dalam melancarkan revolusi. Akhirnya Musso disibukkan dengan membakar semangat rakyat untuk menentang kapitalis dan imprealis. Dibalik itu semua Musso memiliki tujuan terselubung yaitu menginginkan Indonesia bersatu dengan Soviet untuk menghancurkan blok imperialis pimpinan Amerika Serikat.

Dalam perjalanan dari Moskow, Musso menulis tentang program revormasi di Indonesia dan perubahan – perubahan strategi dan taktik gerakan komunis. Musso walau sebagai agen komunis Soviet, sangat dipengaruhi oleh doktrin dan pengalaman praktis komunis Cina, Belanda dan Cekoslowakia, yang meskipun tetap memelihara hubungan baik dengan Uni Soviet namun tidak semata-mata patuh pada perintah Moskow (Evimova, 2010). Demi mewujudkan itu Musso memberikan thesisnya dalam sebuah rapat PKI 26-27 Augustus 1948 yang berjudul “Jalan Baru untuk Republik Indonesia”

Kebijakan Musso “Jalan baru” yang disampaikan pada kongres PKI kelima tanggal 26-27 Agustus 1948, isinya adalah sebagai berikut:

  1. Bidang organisasi, harus diadakan perubahan yang raadikal, misalnya mengembalikan kedudukan PKI sebagai pelopor kelas Buruh dan PKI harus mendapat kekuatan terbesar dalam pimpinan Revolusi Nasional.
  2. Bidang politik, kaum komunis harus ingat akan anjuran Lenin bahwa persoalan pokok dalam setiap revolusi adalah soal kekuasaan negara. Tentang front nasional, kaum komunis telah lalai dalam mengadakan front tersebut sebagai persatuan antara rakyat yang progresif dan anti imerialis daengan kelas burug sebagai pemimpinnya dan kaum tani sebagai sekutu kelas buruh.
  3. Bidang ideologi, tiap anggota komunis diwajibkan membaca dan mempelajari teori-teori Marx, Engel, Lenin dan Stalin.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *