Karya sastra peninggalan Kerajaan Aceh
|Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menjadikan Aceh semakin penting peranannya dalam perkembangan agama Islam maupun kesusasteraan Indonesia. Pengaruh itu dapat dilihat dalam karya sastra….
A. Hikayat Raja-Raja Pasai[1]
B. Sejarah Melayu[2]
C. Hikayat Bayan Budiman
D. Bustanus Salatin
E. Hikayat Hang Tuah
Pembahasan Soal
Kerajaan Aceh
Melalui penjelajahan samudra, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama telah berhasil mencapai Kalikut India (1498). Bangsa Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509). Pada tahun 1511 di bawah pimpinan d’Albuquerque, Portugis berhasil menguasai Malaka. Jatuhnya Malaka kemudian mengalihkan perdagangan pedagang Islam yang awalnya berdagang di Malaka ke daerah pulau Sumatera, salah satu di Aceh. Aceh berkembang setelah Malaka diduduki Portugis pada 1511. Mengingat sebagian besar para pedagang beragama Islam maka mereka pindah dari Malaka ke Aceh. Faktor lain adalah jatuhnya Samodera Pasai ke tangan Portugis (1521), sehingga menambah keramaian Aceh. Pada tahun 1530, Aceh melepaskan diri dari Pedir dan berdirilah Kerajaan Aceh dengan Sultan Ali Mughayat (1514-1528) sebagai raja pertama.
Kerajaan Aceh mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan bercita-cita menjadikan Aceh sebagai kerajaan besar dan kuat. Untuk itu, kerajaan-kerajaan di Semenanjung Malaka harus ditaklukkan, yakni Pahang, Kedah, Perlak, Johor dan sebagainya. Pengganti Sultan Iskandar Muda ialah Sultan Iskandar Tani (1636-1641). Setelah itu Aceh terus mengalami kemunduran, karena tidak terdapat sultan yang kuat. Kerajaan Aceh tidak mampu bersaing dengan Belanda, yang mengusai Malaka pada tahun 1641.
Pada masa Sultan Iskandar Thani muncul ulama besar yang bernama Nuruddin Ar-Ranari yang karyanya yaitu kitab Bustanussalatin. Bustanissalatin menceritakan sejarah Kerajaan Aceh, raja-raja sebelum Iskandar Thani, masa kecil, perkawinan, pemakaman Baginda Iskandar Thani, hingga tiga orang raja setelah Baginda. Selain itu, kitab ini pun membahas proses penciptaan alam semesta, para nabi, pahlawan, bahkan ilmu pengetahuan.
Jadi: Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menjadikan Aceh semakin penting peranannya dalam perkembangan agama Islam maupun kesusasteraan Indonesia. Pengaruh itu dapat dilihat dalam karya sastra….D [Bustanus Salatin]
[1] Hikayat Raja-Raja Pasai, menceritakan asal mula Kesultanan Samudera Pasai yang didirikan oleh Sultan Malik as-Saleh yang sebelumnya bernama Merah Sile (Merah Selu), putera bangsawan Pasai, Merah Gajah. Merah merupakan gelar bagi bangsawan Sumatera Utara. Merah Sile masuk Islam setelah bertemu dengan Syekh Ismail, seorang utusan Syekh Mekah. Syekh Ismail pula yang memberikan nama Malik as-Saleh padanya
[2] Hikayat Melayu, di antaranya menceritakan cerita Panji Damar Wulan, perkawinan Sultan Malaka Mansur Syah dengan puteri Jawa dan Cina, serangan Peringgi (Portugis) ke Malaka tahun 1511