Kartu Jomblo
|Pemerintah republik para begundal mengeluarkan kebijakan baru. Kebijakan tersebut menyangkut keberadaan para jomblo yang semakin meresahkan. Gerombolan para jombloan semakin menjadi-jadi. Mereka berbuat anarkis dengan cara merebut pacar orang lain. Prinsip mereka adalah pacar orang lain adalah pacar kita yang tertunda. Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, oleh karena itu kita merasa puas dengan bersyukur atas kekalahan. Kita lupa cara untuk menang. Kapan terakhir kali negara begundal juara sepak bola sekawasan regional??? entahlahhh
Jomblo merupakan kondisi dimana seseorang tidak memiliki pacar. Itu merupakan definisi paling mudah, terdapat berbagai definisi yang lebih rumit. Namun kalau ada yang mudah kenapa harus diperumit. Kita selalu memikirkan hal yang sulit padahal hal tersebut mudah, hal yang sulit itu hanya ada dalam alam pikiran. Sementara di dunia nyata, asalkan kita mau berusaha dan diiringi dengan doa, Tuhan tentu akan memberikan kemudahan. Kita nggak usah menjadi manusia yang kagetan, gumunan dan dumeh. Maksudnya???
Jangan kagetan kalau tiba-tiba pacarmu memutuskanmu setelah berpacaran bertahun-tahun. Itu yang wajar, orang yang sudah menikah saja bisa cerai mosok orang pacaran nggak bisa putus. Dan jangan kaget kalau sebentar lagi harga bbm akan naik, berapapun harganya pasti dibeli. Ojo gumunan kalau kamu sebagai cowok tertampan nomer dua di dunia dan ternyata nggak punya pacar alias jomblo. Karena saat ini yang dinilai wanita bukanlah ketampanan, melainkan kekayaan. Dan ojo gumun kalau dinegara ini hukum itu tumpul kalau ke atas akan tetapi tajam ke bawah. Terus yang terakhir adalah ojo dumeh, jangan sombong kalau kamu jomblo, kasihanan nanti kalau banyak orang yang ngiri sama kenikmatan hidupmu sehingga memutuskan pacarnya. Jadilah manusia yang natural hatinya, manusia yang siap dimanfaatkan sesama.
Kembali ke Jomblo
Jomblo itu sebenarnya seperti politik luar negeri yang diterapkan di negara begundal, yaitu bebas-aktif. Bebas itu artinya tidak terikat dalam blok barat atau blok timur, sedangkan aktif adalah aktif dalam ikut serta menjaga perdamaian dunia. Penerapan politik luar negeri saat itu memang memungkinkan dikarenakan adanya perang dingin. Sesuasi PD II (1939-`1945), dunia harus kembali menikmati peperangan yang dikenal dengan nama perang dingin. Perang dingin alis cold war bukan suatu perang yang dilakukan pada musim dengan, perang yang bersenjatakan es krim, tapi merupakan perang ideologi antara paham liberalis dengan komunis.
Bebas aktif itu diartikan oleh pakar jomblowan sebagai bebas itu tidak punya pacar, sedangkan aktif adalah bebas menggoda pacar orang lain. Kebebasan atau orang Amerika menggunakan istilah liberte sangat diidam-idamkan bangsa ini sejak zaman dahulu. Zaman penjajahan membuat negara begundal tidak bebas menetukan nasibnya sendiri. Orang-orang jomblo bebas melakukan apa saja asalkan tidak melanggar konstitusi yang ada. Asas jomblo baik asalkan tidak menganggu orang lain. Terkadang orang malu saat ditanya sudah punya pacar?? Tidak usah malu asal kalian tidak berbuat tercela, dan jomblo bukanlah perbuatan yang tercela.
Bung Karno pernah bilang, jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Status jomblo itu sebenarnya menerapkan prinsip bernegara yang diajarkan oleh Bung Karno, yaitu tentang konsep berdikari, berdiri di kaki sendiri. Orang-orang jomblo kemana-mana pergi kalau nggak sendiri mesti dengan teman, dan nggak mungkin dengan pacar. Asas jomblo sebenarnya juga ada pada manifesto politik tahun 1925 yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia. Manifesto politik mengandung empat pokok pikiran yang mencangkup kesatuan nasional, solidaritas, nonkooperasi dan barang tentu swadaya alias mandiri.
Nah permasalahannya adalah pada aktifnya seorang jombloan. Orang jomblo kemudian mulai aktif untuk menggoda pacar orang lain, itu yang tidak baik. Orang jomblo melakukan berbagai cara untuk bisa mengakhiri status kejombloannya tersebut. Mereka meniru politik luar negeri Belanda dalam menjajah negeri ini, devide et impera alias adu domba. Para jombloan kemudian mengutus tokoh untuk menyelidiki kelemahan dari lawannya. Snouck Hourgronje pernah diutus Belanda untuk menyelidiki kelemahan rakyat Aceh, pada akhirnya Aceh bisa dikuasai Belanda dengan ditandatanganinya Plakat Pendek (1904). Mungkin dengan cara itu kemudian wanita yang diidam-idamkan dapat jatuh dalam pelukan.
Maka orang-orang yang merasa diganggu oleh para jombloan kemudian melaporkan masalah tersebut kepada pemerintah republik para begundal. Pemimpin negara langsung menanggapi permasalahan ini, meskipun demikian presiden juga masih memperhatikan kasus lainnya semisal bantuan kepada korban gunung meletus. Permasalahan jomblo memang diatur oleh negara dalam konstitusi yaitu para jomblo dan musafir cinta dipelihara oleh negara. Atas usul salah satu staf ahlinya, kemudian presiden mengeluarkan Kartu Jomblo Begundal (KJB).
KJB diharapkan akan mengurangi jumlah jomblo yang ada di republik para begundal. Setiap jomblo yang ada didata kemudian pada akhirnya disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan pasangan. Melihat kebijakan kartu KJB, memang perlu diberikan apresiasi bagi pemerintah yang ingin menolong kehidupan bagi para jomblo. Namun perlu diwaspadai dalam penyaluran kartu KJB harus diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan. Selama ini kebijakan dari pemerintah tidak tepat sasaran, laporan dari orang-orang dekat presiden bantuan sudah tepat namun pada kenyataannya bantun diterima oleh anggota keluarga mereka sendiri. Saat ini sudah tidak ada istilah ABS asal bapak senang, adanya sekarang ARP, aku ra popo
Jangan sampai kartu KJB tidak tepat sasaran nanti akan menimbulkan kesengsaraan. Dana trilyunan rupiah yang dikucurkan untuk membantu kaum jomblo ini seharusnya mendapatkan pengawasan dari badan pengawas transaksi keuangan. Selain itu juga harus ada pengawasan yang ketat terhadap siapa yang berhak menerima kartu tersebut, jangan sampai orang yang sudah berpasangan mendapatkan jatah kartu tersebut. Data penduduk yang masih jomblo harus benar-benar data yang valid, tidak ada permainan kepentingan disana. Kalau semua bisa diterapkan dengan baik, kemungkinan kata jomblo akan dihapus dari kamus besar bahasa begundal.