Jangan (lupakan) Sejarah
|Sejarah adalah salah satu mata pelajaran yang dianggap tidak penting. Siswa lebih membanggakan nilai mata pelajaran alam dari pada pelajaran sejarah. Mata pelajaran sejarah hanyalah mata pelajaran pelengkap sebagai dongeng sebelum tidur siswa. Mendengar kata sejarah saja, di dalam benak siswa sudah terbesit dengan kenangan masa lalu. Dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, sejarah hanya berkutat dengan masa lalu, membahas kerajaan, raja-raja, pemberontakan, hingga menghafalkan tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah. Mata pelajaran sejarah hanya bikin galau, dikarenakan membahasa masa lalu. Anak muda saat ini mengatakan bahwa belajar sejarah sama seja dengan nggak bisa move on. Terjebak dengan nostalgia masa lalu yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
Memang benar sejarah hanya berkutat dengan masalah itu. Mempelajari sejarah tanpa mengajarkan tentang nama raja-raja, sama dengan hal yang bohong. Hal ini sesuai dengan konteks sejarah, bahwa sejarah mempelajari peristiwa dan tokoh-tokoh penting. Belajar sejarah tanpa ada tahun-tahun juga merupakan salah satu penyimpangan dari prinsip sejarah yaitu adanya unsur periodisasi dan kronologi. Kehidupan manusia dari masa ke masa selalu tumbuh dan berkembang. Hidup adalah perubahan yang termanifestasikan dalam gerak yang terus berubah sepanjang waktu. Setiap generasi memiliki ciri khas sendiri, sehingga kita tidak bisa menyamakan begitu saja antar zaman. Dengan demikian sejarah tidak tercerabut dari unsur temporal dan spasial.
Paradigma siswa terhadap buruknya pelajaran sejarah didukung dengan guru yang tidak mampu merebut hati siswa untuk tertarik dengan pelajaran sejarah. Guru terjebak dengan metode lama yang hanya sekedar ceramah. Siswa hanya duduk tenang mendengarkan cerita guru, kalau ramai nanti siswa dimarahai. Metode seperti ini sudah tidak cocok lagi dengan perkembangan zaman. Metode ceramah mulai ditinggalkan oleh guru-guru modern. Ini merupakan bagian dari perubahan paradigma belajar dari teacher center menjadi students center. Guru harus mampu memancing ketertarikan siswa terhadap materi sejarah. Salah satu indikator guru berhasil mengajar adalah setelah kegiatan pembelajaran siswa menjadi penasaran dan berupaya mencari lebih lanjut tentang materi yang diajarkan oleh guru.
Pembelajaran sejarah dianggap tidak kontekstual sudah tidak sesuai dengan zaman sekarang. Perlu diupayakan oleh guru untuk mampu membawa masa lalu dengan mengaitkan dengan masa sekarang dan mungkin meramalkan masa yang akan datang. Salah satu tujuan pembelajaran sejarah adalah agar para siswa memiliki kesadaran sejarah. Di dalam materi sejarah tersimpan banyak nilai yang itulah seharusnya diajarkan oleh guru kepada siswa. Nilai perjungan, nasionalisme, hingga gotong royong semua ada dalam sejarah. Sejarah juga dapat sebagai wahana untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa kepada siswa. Sejarah tidak hanya sekedar rangkaian peristiwa yang oleh Anhar Gonggong dianggap sebagai peristiwa yang mandeg, sekadar ceritera pelipur lara, cerita mengenang kejayaan masa lalu.
Nilai sejarah sangatlah luas. Collingwood (1973) dalam buku the idea history menyatakan bahwa …knowing your self means knowing that you can do; and since nobody knows what he can do until he tries, the only clue to what man can do is what man has done. The value of history, is that it theaches us what man has done and then what man is… Sejarah adalah mata pelajaran yang sangat luar biasa. Indonesia bersatu bukan dikarenakan sama gen yang sering dipelajari dalam pembelajaran biologi, atau kesamaan tempat yang diajarkan oleh geografi, atau dikarenakan adanya tarik menarik gravitasi antar pulau yang sering kita pelajari dalam pelajaran fisika, atau tidak mungkin dikarenakan ion-ion yang sama yang diajarkan oleh kimia. Tapi bangsa Indonesia disatukan oleh sejarah panjang.
Lebih hebat lagi, sebagian besar isi dari kitab suci adalah kisah mengenai umat sebelum kita. Dari umat sebelum kita itulah tuhan memberikan arahan kepada kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Hal ini senanda dengan perkataan bahwa sejarah menjadikan kita menjadi bijaksana. Memang peristiwa sejarah tidak akan terulang dua kali, dikarenakan tidak sesuai dengan ciri utama peristiwa sejarah, unik. Namun ada beberapa peristiwa yang penyebabnya hampir sama dengan peristiwa masa lalu. Guru terbaik bagi manusia adalah pengalama, dan pengalaman diajarkan dari masa lalu. Kalau ada orang yang bilang sejarah tidak penting, mereka adalah orang-orang yang munafik, yang mencoba lari dari masa lalunya.