Hubungan Indonesia dengan Belanda
|Kabinet RIS di bawah pimpinan Perdana Menteri Moh. Hatta menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif.
SEBAB
Hubungan antara Indonesia dan Belanda diusahakan menjadi lebih baik. Dengan harapan Belanda akan menyerahkan Irian Barat
Pembahasan Soal
RIS dibentuk pada tanggal 27 Desember 1949, sebagai kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri Hatta, dan kepala negara adalah presiden Soekarno. Dampak dari terbentuknya Negara RIS adalah konstitusi yang digunakan bukan lagi UUD 1945, melainkan Konstitusi RIS tahun 1949. Dalam pemerintahan RIS jabatan presiden dipegang oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad Hatta sebagai perdana menteri. Pemerintah Hatta mengambil kebijakan politik luar negeri bebas aktif. Negara bagian dari RIS
- Negara RI, yang meliputi daerah status quo berdasarkan perjanjian Renville.
- Negara Indonesia Timur. di Denpasar dari tanggal 18-24 Desember 1946, dengan berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT), sebagai Presidennya dipilih Sukawati.
- Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Jakarta. tanggal 4 Mei 1947 di alun-alun Bandung diproklamasikan Negara Pasundan atau Negara Jawa Barat dengan Presidennya Soeria Kartalegawa. Yang ternyata baru resmi dilantik presidennya pada tanggal 26 April 1948, setelah kesatuan Siliwangi meninggalkan Jawa Barat akibat berlakunya perjanjian Renville.
- Negara Jawa Timur. konferensi di Bondowoso dari tanggal 16 November sampai tanggal 3 Desember 1948 yang melahirkan Negara Jawa Timur, sebagai Wakil Negaranya diangkat RTP Achmad Kusumonegoro.
- Negara Madura. tanggal 23 Januari 1948, lahirlah Negara Madura yang diangkat sebagai Wali Negaranya RAA Tjakraningrat, dimana negara Madura ini diresmikan pada tanggal 20 Februari 1948.
- Negara Sumatra Timur, termasuk daerah status quo Asahan Selatan dan Labuhan Batu. tanggal 24 Maret 1948 lahirlah Negara Sumatra Timur yang berpusat di Medan dengan Wakil Negaranya Dr Tengku Mansyur.
- Negara Sumatra Selatan
- Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri, seperti Jawa Tengah, Bangka-Belitung, Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara dan Kalimantan Timur.
Jadi: pernyataan “Kabinet RIS di bawah pimpinan Perdana Menteri Moh. Hatta menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif” adalah BENAR, dan SEBAB “Hubungan antara Indonesia dan Belanda diusahakan menjadi lebih baik. Dengan harapan Belanda akan menyerahkan Irian Barat” adalah BENAR akan tetapi tidak berhubungan, pilih opsi [B]