Hubungan Diplomatik Kerajaan Aceh
|Hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi yang dilakukan Kerajaan Aceh dengan kerajaan-kerajaan lain dapat kita ketahui dari… .
A. Hikayat Raja-raja Pasai
B. Hikayat Aceh
C. Bustan as-Salatin
D. Syair Perahu
E. Safinat an-Najat
Pembahasan:
Kerajaan Aceh memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain, baik dari Barat maupun dari Timur. Pertukaran diplomat dan kerja sama ekonomi dengan Turki telah terbina sejak tahun 1582. Menurut Hikayat Aceh, Kerajaan Aceh telah mengadakan perjanjian politik dan dagang dengan Kamboja, Champa, Chiangmai, Lamer, Pashula, dan Cina. Selain itu, Aceh juga memiliki hubungan diplomatik dengan Prancis, Inggris, dan Belanda
*********
Jadi: Hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi yang dilakukan Kerajaan Aceh dengan kerajaan-kerajaan lain dapat kita ketahui dari… . B. Hikayat Aceh
- Hikayat Raja-Raja Pasai, menceritakan asal mula Kesultanan Samudera Pasai yang didirikan oleh Sultan Malik as-Saleh yang sebelumnya bernama Merah Sile (Merah Selu), putera bangsawan Pasai, Merah Gajah. Merah merupakan gelar bagi bangsawan Sumatera Utara. Merah Sile masuk Islam setelah bertemu dengan Syekh Ismail, seorang utusan Syekh Mekah. Syekh Ismail pula yang memberikan nama Malik as-Saleh padanya
- Syair Burung Pungguk, Syair Burung Pingai, dan Syair Perahu, ketiganya hasil karya Hamzah Fansuri yang memperkenalkan bentuk syair kepada khasanah sastra Melayu. Fansuri hidup pada masa Sultan Iskandar Muda. Hamzah Fansuri memiliki seorang murid bernama Syekh Syamsuddin as-Sumatrani (Syamsuddin Pasai).
- Bustan al-Salatin, yang ditulis Nuruddin ar-Raniri pada masa Sultan Iskandar Thani, menceritakan sejarah Kerajaan Aceh, raja-raja sebelum Iskandar Thani, masa kecil, perkawinan, pemakaman Baginda Iskandar Thani, hingga tiga orang raja setelah Baginda. Selain itu, kitab ini pun membahas proses penciptaan alam semesta, para nabi, pahlawan, bahkan ilmu pengetahuan.