Guru bisa mengukir di atas air…
|Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan siswa tergantung pada dua unsureyang saling mempengaruhi bakat dan lingkungan.
Kata-kata pengantar di atas adalah suatu gambaran dalam suatu kegiatan pendidikan. Harus ada perubahan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Siswa harus mampu belajar menjadi lebih baik. Belajar adalah suatu prose menjadi lebih dewasa dan bijaksana. Kalau menurut pak Bloom dalam proses belajar harus mengalami suatu perubahan yaitu dari awalnya tidak tahu menjadi tahu, tidak suka menjadi suka, dan pada awalnya tidak bisa menjadi bisa. Coba tengok pada diri kalian sudahkah ada perubahan setelah mengikuti pembelajaran???
Kemungkinan ada yang sudah dan mungkin juga ada yang belum. Seperti kata pengantar diatas tersebut perubahan dipengaruhi oleh bakat dan lingkungan. Selain itu pendidikan juga dipengaruhi oleh suatu system pendidikan yang didalamnya terdapat input yaitu siswa, proses pembelajaran dan output yaitu hasil dari proses pembelajaran yaitu manusia yang bertaqwa dan menguasi IPTEK. Di dalam proses pembelajaran peran guru sangat penting. Guru harus menjadi pendidik yang baik, mengajarkan kepada siswa agar menjadi manusia yang baik dibandingkan dengan yang lalu guna masa depan yang lebih baik.
Masa lalu dijadikan sebagai spion untuk menjadi rambu-rambu agar terlihat perubahan yang telah didapatkan pada masa sekarang dan dijadikan modal untuk masa depan. Guru menjadi fasilitator dan motivator bagi siswanya. Dalam satu kelas guru akan menjumpai berbagai karakter siswa yang berbeda. Guru akan menjumpai banyak tingkah polah dari siswa dari yang baik hingga buruk. Tugas mulai guru adalah menjadikan siswa lebih baik daripada sebelum masuk sekolah. Guru diwajibkan mampu menguasi kelas sehingga mengetahui permasalahan yang ada.
Input peserta didik berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan peserta didik baik itu dilingkungan keluarga mapuan lingkungan masyarakat. Keluarga kaya raya yang hanya memikirkan harta terkadang lupa memberikan perhatian kepada anaknya. Orang tua seperti itu hanya berpikir hidup hanya menafkai dengan harta. Bagi mereka harta adalah cinta, namun mereka keliru dengan hal itu. Cinta tidak hanya dengan harta melainkan dengan perhatian dan kasih sayang juga dibutuhkan anak tersebut. Anak akan lebih dekat dengan pembantu daripada dengan orang tua kandungnya. Anak-anak seperti ini, yang miskin kasih sayang, kemungkinan akan menyebabkan perilaku yang menyimpang. Tugas guru adalah menunjukan jalan yang benar bagi siswa tersebut.
Anak orang miskin juga sama saja. Orang miskin yang tidak sadar akan juga terjerumus dalam kehidupan yang menyimpang dari jalan kebaikan. Namun juga tidak sedikit anak orang miskin yang baik pada akhrinya nanti menjadi tokoh yang hebat. Dalam merubah watak-watak seperti inilah tangan dingin guru sangat penting. Guru diwajibkan mampu merubah watak-watak kotor dan mencucinya dengan bersih agar menjadi anak yang baik. Motivasi dan perhatian sangat penting dalam hal ini. Anak-anak nakal mampu dirubah menjadi anak-anak yang baik.
Anak-anak yang bermasalah itu diibaratkan air. Ada air yang berisik, bergelombang dan ada air yang tenang akan tetapi menghanyutkan. Bagaimana cara guru membentuk dan mengukir air tersebut agar nampak indah dan berharga tinggi? Apa guru tidak bisa mengukir di atas air? Katanya mengajari orang yang nakal dan bodoh itu bagai mengukit diatas air dan lebih mudah mengajari anak yang pintar yaitu bagai mengukir di atas batu.
“Sebenarnya kita bisa mengukir di atas air tesebut dengan syarat air itu tidak dalam bentuk cair melainkan dalam bentuk padat. Air yang membeku dapat dibentuk dan diukir sesuka kita. Nah untuk bisa membekukan air tesebut dibutuhkan lingkungan yang sesuai agar air dapat membeku. Setalah membeku air yang sudah berbentuk es dapat kita pahat sesuka hati kita”.
Dari ilustrasi di atas dapat kita jadikan contoh bagaimana mengubah anak yang nakal dan kurang pintar menjadi anak yang baik dan cerdas. Guru harus menciptakan lingkungan yang mampu merubah air tersebut menjadi es. lingkungan sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran. Di lingkungan kelas yang memiliki posisi sebagai pendidik adalah guru. Guru diharapkan mampu menjadi uswatun hasanah bagi siswanya. Dalam pepatah jawa. guru adalah sosok yang digugu omongane lan ditiru kelakuane, dipercaya ucapannya dan dicontoh tindakannya. Menjadi manusia yang sempurna sulit diwujudkan oleh guru, mungkin menjadi manusia yang baik bisa dilakukan oleh guru.
Penguasaan kelas merupakan faktor yang penting dalam kelas. Guru tidak hanya terpusat pada anak yang pintar dan baik, melainkan seluruh siswa dalam kelas. Ibarat di dalam kapal, guru adalah kapten kapal yang memberikan intruksi kepada semua awak kapal. System among yang diajarkan Ki Hajar Dewantara mungkin bisa diterapkan oleh guru. Guru jangan memosisikan terlalu jau dari siswa. Jurang yang jauh antara guru dengan siswa harus dipersempit agar terjadi interaksi yang intensif antara siswa dengan guru. Namun interaksi tersebut juga ada batas-batasnya.
Kedekatan personal dengan siswa dapat dimanfaatkan guru untuk mengubah siswa tersebut menjadi siswa yang baik. Terkadang kalau memang perlu guru juga harus memberikan arahan agar siswa tidak melakukan kesalahan yang sama. Kalau arahan saja tidak cukup, guru bisa memberikan hukuman yang mendidik kepada siswa. Motivasi sangat dibutuhkan oleh siswa dan itu bisa diberikan oleh guru melalui kata-kata maupun tindakan. Kedekatan dengan siswa akan memberikan gambaran kepada guru mengenai masalah yang dihadapi siswa sehingga perilaku menyimpang dapat ditanggulangi.
Pendekatan hasil harus dirubah kepada pendekatan proses. Adanya perubahan dalam proses itulah yang menjadi tujuan dan tidak melulu pada hasil. Pujian dalam bentuk kata-kata atau hadiah yang mendidik bisa diberikan guru kepada siswa yang memperlihatkan perubahan menjadi lebih baik walaupun perubahannya masih sedikit. Sedikit demi sedikit lama-lama perilaku buruk tersebut akan hilang dan menjadikan siswa yang baik. Di era modern sangat sulit mencari orang yang benar-benar baik.