Guru Bangsa

guru bangsa- donisaurusGuru merupakan salah satu pekerjaan yang saat ini lagi naik daun, Yanindra. Banyak anak muda lulusan dari sekolah menengah atas kemudian melanjutkan keperguruan tinggi dengan mengambil jurusan keguruan dan kependidikan. Penyebab dari fenomena ini adalah adanya sertifikasi terhadap tenaga kependidikan. Sertifikasi itu memungkinkan kehidupan seorang guru hidup lebih sejahtera. Kemudian berdasarkan itu semua, maka hasil pendidikan keguruan sendiri terkotakan menjadi dua jenis guru, guru bangsa dan guru bang sate.

Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar di sekolah, yang memberikan berbagai pengetahuan dasar hingga pengetahuan rumit. Guru adalah yang mengajarkan bahwa bentuk bumi itu bulat. Guru yang ada disekolah mengjarkan banyak hal yang tidak diajarkan oleh guru yang ada di rumah. Orang tua kita itu sebenarnya juga guru lho, Yanindra. Guru dalam arti luas, kalau dalam arti sempit ya guru yang ada di sekolah tadi. Orang tua kita adalah guru pertama dalam kehidupan kita. Orang tua memberikan pendidikan dasar mengenai norma dan etika berkehidupan. Maka ada peribahasa, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Hal ini menggambarkan bahwa, apa yang dimiliki oleh orang tua diwariskan kepada anaknya. Salah satunya melalui pendidikan yang paling ampuh, melalui keteladanan.

Kamu mesti dulu juga pernah memiliki guru yang favorit kan Yanindra. Setiap orang memiliki kesan yang berbeda terhadap guru mereke terdahulu. Ada yang mengingat guru karena kegalakannya, kepintarannya, dan juga mungkin karena ketampanannya. Yang terakhir itu merupakan kata anak didikku saat mengingatku, Yanindra. Kesan yang membekas itu membuat anak didik sulit lupa dengan guru mereka terdahulu. Kalau guru kemungkinan besar akan lupa dengan nama seluruh anak didiknya, tapi anak didik mesti satu dua akan mengingat guru favorit mereka.

Menjadi guru itu gampang gampang susah, Yanindra. Salama masa kependidikannya, calon guru diajarkan banyak hal tentang bagaimana menjadi guru. Pengetahuan materi tentang ilmu yang akan diajarkan, bagaimana pengelolaan kelasnya, dan bagaimana evaluasi terhadap proses dan hasil pendidikan itu semua diajarkan dalam masa kuliah. Masa pekuliahan adalah sebuah kawah candradimuka dimana para calon guru digembleng oleh para dosen dari ilmu pendidikan paling dasar hingga paling rumit. Harapannya dari proses pendidikan tersebut akan menghasilkan guru yang berkualitas, guru bangsa yang menjadi pengharapan semua.

Guru bangsa adalah guru yang mampu memberikan cahaya penerang dalam kebodohan yang dialami anak didiknya. Guru bangsa bagaikan embun penyejuk ketika bangsa ini mengalami kekeringan dalam ilmu pengetahuan. Guru bangsa adalah guru yang mengabdi dengan tulus dan iklhas menghambakan diri bagi dunia pendidikan. Guru bangsa adalah guru yang mampu menjadi pelita yang terang benderang, bagi kehidupan anak didiknya dimasa yang akan datang. Guru bangsa laksana matahari yang memberikan petunjuk dan jalan menuju masa depan yang diharapkan.

Dari beberapa perkataan di atas agak dramatis memang, Yanindra. tapi itu adalah harapan semua orang terhadap guru, tuntutan yang begitu besar tersebut kadang hanya dianggap sepele oleh orang-orang yang ingin menjadi guru dikarenakan bukan tulus iklhas ingin menjadi guru. Tapi hanya sekedar pilihan sampingan, atau malah hanya ingin mendapatkan kehidupan yang layak dari guru. Sehingga dalam menjalankan rutinitasnya dalam mengajar tanpa dedikasi yang tingga. Guru seperti umar bakrie yang harus naik sepeda bermil-mil dari rumahnya, sudah berganti dengan guru baru yang datang terlambat naik mobil mewah hasil sertifikasi. Sudah tidak ada lagi guru yang menjiwai peranannya seperti bu mus dalam kisah lascar pelangi yang mana memakai pakaian yang sederhana, menjadi guru-guru masa kini yang berpakaian mewah, akan tetapi berotak dangkal. Kamu pasti juga pernah mendengar HOS. Cokroaminoto seorang guru bangsa dari hasil didikannya muncul tokoh besar bangsa ini, semisal Bung Karno dan Kartosuwiryo. Apakah guru saat ini bisa menjadi guru bangsa yang menghasilkan generasi emas Indonesia dimasa yang akan datang, Yanindra???

Banyak orang yang menjadi guru dengan hanya mengikuti kuliah satu hari dalam seminggu. Bahkan ada calon guru yang tidak datang kuliah, hanya membeli gelar semata menjadi guru. Mungkin dikarenakan kekayaannya atau lagi dekat dengan pejabat. Hasilnya nanti bukan guru bangsa, Yanindra, melainkan menjadi guru-guru bang sate.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *