Gonta-ganti Menteri Era Gus Dur
|Pasca dilantik sebagai presiden Republik Indonesia yang ke-4, Abdurahman Wahid alias Gus Dur kemudian membentuk sebuah kabinet, yakni Kabinet Persatuan Nasional. Kabinet Persatuan Nasional, adalah kabinet koalisi yang meliputi anggota berbagai partai politik: PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, Partai Keadilan (PK), non-partisan dan TNI. Pada kelanjutan dari kabinet ini kemudian sering terjadi pengunduran menteri, oleh karena itu Gus Dur sering disibukkan dengan mengganti menteri satu dengan menteri yang lainnya. Pergantian menteri ini disebabkan oleh beberapa hal, contohnya: Gus Dur menuduh beberapa menteri terkait kasus korupsi dan adanya keinginan Gus Dur untuk membuka hubungan dagang dengan Yahudi yang tidak disukai oleh beberapa pihak
Ketika dibentuk pertama kali, Kabinet Persatuan Nasional terdiri dari:
- Menko Polkam : JenderalWiranto
- Menko Ekuin : KwikKianGie
- Menko Kesra : HamzahHaz
- Menteri Dalam Negeri : Letjen Suryadi Sudirja
- Menteri Luar Negeri : Alwi Shihab
- Menteri Pertahanan : Juwono Sudarsono
- Menteri Hukum dan Perundangan : YusrilIhza Mahendra
- Menteri Keuangan : Bambang Sudibyo
- Menteri Pertambangan dan Energi : Letjen Susilo Bambang Yudhoyono
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan : Jusuf Kalla
- Menteri Pertanian : M. Prakosa
- Menteri Kehutanandan Perkebunan : Nurmahmudi Ismail
- Menteri Transportasi : Letjen Agum Gumelar
- Menteri Kelautan : Sarwono Kusumaatmaja
- Menteri Tenaga Kerja: Bomer Pasaribu
- Menteri Kesehatan : Achmad Sujudi
- Menteri Pendidikan Nasional : Yahya Muhaimin
- Menteri Agama : Tolchah Hasan
- Menteri Pemukiman dan Pembangunan Daerah : Erna Witoelar
- Menteri Negara Riset dan Teknologi : AS Hikam
- Menteri Negara Koperasi dan UKM : Zarkasih Nur
- Menteri Negara Lingkungan Hidup : Soni Keraf
- Menteri Negara Otonomi Daerah : Ryaas Rasyid
- Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata : Hidayat Jaelani
- Menteri Negara Investasi dan BUMN : Laksamana Sukardi
- Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan : Kofifah Indar Parawansa
- Menteri Negara PerkejaanUmum : Rafig Budiro Sucipto
- Menteri Negara HAM : Hasballah M. Saad
- Menteri Negara Transmigrasi dan Kependudukan : Al Hilal Hamdi
- Menteri Negara Reformasi Administrasi : Freddy Numberi
- Menteri Negara Urusan Umum : AA GdeAgung
- Panglima TNI : Laksamana Widodo AS
- Jaksa Agung : Marzuki Darusman
- Sekretaris Negara : Ali Rahman
Kemudian baru beberapa bulang bertugas, beberapa menteri mengundurkan diri dan diganti dengan menteri yang lainnya.
- Hamzah Haz mengundurkan diri dan digantikan oleh Basri Hasanuddin sebagai Menko Kesra dan Pengentasan Kemiskinan.
- Ali Rahman mengundurkan diridan diganti oleh Bondan Gunawan. Bondan Gunawan baru bertugas 4 bulan digantikan oleh Djohan Effendi
- Sebulan kemudian, Wiranto digantikan oleh Suryadi Sudirja yang merangkap jabatan sebagai Mendagri.
- Jusuf Kalla digantikanoleh Luhut Panjaitan
- Laksamana Sukardi digantikan oleh RoziMunir.
Setelah agak tenang selama tiga bulan, tanggal 10 Agustus 2000, Kwik Kian Gie mengundurkan diri dari posisi Menko Ekuin. Setelah pengunduran diri Kwik Kian Gie, barulah Gus Dur secara resmi merombak (reshuffle) kabinetnya.Tanggal 23 Agustus 2000 Gus Dur mengumumkan perubahan susunan kabinet. Beberapa nama baru masuk, dan beberapa kementerian digabungkan.
- Menko Polkam : Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono
- Menko Ekuin : Rizal Ramli
- Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah : Letjen Suyardi Sudirja
- Menteri Luar Negeri : Alwi Shihab
- Menteri Pertahanan : Mahfud MD
- Menteri Keuangan : Priyadi Prapto Suhardjo
- Menteri Agama : Tolchah Hasan
- Menteri Pertanian dan Kehutanan : Bungaran Saragih
- Menteri Pendidikan : Yahya Muhaimin
- Menteri Kesehatandan Kesejahteraan Sosial : Achmad Sujudi
- Menteri Transportasi dan Komunikasi : Letjen Agum Gumelar
- Menteri Tenaga Kerja : Al Hilal Hamdi
- Menteri Industri dan Perdagangan : Luhut Panjaitan
- Menteri Energi dan Sumber Daya Alam : Purnomo Yusgiantoro
- Menteri Hukum dan HAM : Yusril Ihza Mahendra
- Menteri Pemukiman dan Pembangunan Daerah : Erna Witoelar
- Menteri Budaya dan Pariwisata : I Gde Ardika
- Menteri Kelautan dan Perikanan : Sarwono Kusumaatmaja
- Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN : Khofifar Indah Parawansa
- Menteri Negara Reformasi Administrasi : Ryaas Rasyid
- Menteri Negara Koperasidan UKM : Zarkasih Nur
- Menteri Negara Lingkungan Hidup : Soni Keraf
- Menteri Negara RisetdanTeknologi : AS Hikam
- Menteri Muda Kehutanan : Nurmahmudi Ismail
- Menteri Muda Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia : Manuel Kaisiepo
- Menteri Muda Restrukturisasi Perekonomian Nasional : Cacuk Sudarijanto
- Panglima TNI : Laksamana Widodo AS
- Jaksa Agung : Marzuki Darusman
Kabinet hasil reshuffle pertama ini pun tidak bertahan lama. Pada tanggal 3 Januari 2001 Ryass Rasyid mengundurkan diri dan tidak pernah digantikan. Sebulan kemudian, 7 Februari giliran Yusril Ihza Mahendra yang mengundurkan diri dan digantikan Baharuddin Lopa. Sebulan kemudian, 15 Maret 2001 Nurmahmudi Ismail digantikan denganMarzukiUsman. Tanggal 1 Juni 2001 Gus Dur kembali meresuffle ulang kabinetnya menyusul konflik politik yang semakin keras dengan lawan-lawannya di parlemen.
Agum Gumelar menggantikan SBY sebagai Menko Polkam. Lalu Budi Mulyawan S ditunjuk sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi yang ditinggalkan Agum. Jaksa Agung Marzuki Darusman pun digantikan dengan Baharuddin Lopa. Sementara Marsillam Simanjuntak ditunjuk sebagai Menteri Hukum dan HAM. Sarwono Kusumaatmaja digantikan Rohmin Dauri sebagai Menteri Negara Kelautan dan Perikanan. Adapun Posisi Menteri Muda Restrukturisasi Ekonomi Nasional dibubuarkan.
Hanya bertahan kurang dari duaminggu. Pada 12 Juni 2001 Gus Dur kembali mengumumkan perubahan kabinet. Kali ini Rizal Ramli menggantikan Prijadi Prapto Suhardjo sebagai Menteri Keuangan. Adapun Burhanuddin Abdullah kemudian masuk untuk menempati posisi Menko Ekuin yang ditinggalkan Rizal.Anwar Supriyadi ditunjuk sebagai Menteri Negara Reformasi Administrasi. Menyusul perubahan ketiga ini, tanggal 5 Juli 2001 Marzuki Darusman ditunjuk sebagai Sekeretaris Kabinet. Tanggal 10 Juli 2001 Gus Dur mengumumkan kocok ulang keempat setelah Baharuddin Lopameninggal dunia. Sebagai pengganti Lopa, Gus Dur menunjuk Marsillam Simanjuntak. Adapun Mahfud MD ditunjuk sebagai Menteri Hukum dan HAM. Adapun Agum memegang dua posisi penting, Menko Polkam dan Menteri Pertahanan.
Gus Dur akhirnya dituntut mudur oleh MPR. Pada 23 Juli, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri