Dibalik Ceria Ada Sabtu Kelabu
|Kemarin seharian aku uring-uringan, Yanindra. BBM ku, sms ku tidak ada yang terbalas sama sekali. Beberapa kali ku coba untuk menelepon tapi tidak ada jawaban dari seberang sana. Ini mungkin bukan yang pertama, Yanindra. Tapi akhir-akhir ini aku merasakan ada yang berbeda. Semua sudah berubah tidak seperti awal-awal saat menjalin hubungan. BBM ku sering sekali tidak segera di balas, aku BBM pagi sore baru dibalas, malah yang kemarin itu aku BBM nggak dibalas sampai hari ini. Apakah Dia sampai sesibuk itu, ya Yanindra?
Apa mungkin Dia sedang sibuk, ya Yanindra?
Kemarin itu memang hari yang sangat penting, Yanindra.
PON ke-19 Jawa Barat dibuka oleh presiden Jokowi. Berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan api, kita bisa melihat betapa spekatulernya pembukaan PON kali ini. Pesta kembang api dan bagaimana kerennya tata cahaya dalam stadion membuat acara terlihat sangat meriah. Kemudian di lapangan, rombongan para legenda mengawali parade peserta PON. Para legenda nampak paling depan pasangan suami istri, Alan dan Susi, dan disusul dengan berbagai atlet legenda lainnya. Setelah para atlet legenda, kemudian diikuti oleh atlet-atlet dari 34 provinsi di Indonesia.
Apakah mungkin Dia menghadiri acara itu, Yanindra?
Kalau menurut ku sih nggak mungkin, soalnya Dia itu nggak suka keluar malam. Dia itu sama dengan aku, Yanindra. Kami berdua itu nggak suka keluar malam. Seingatku, sepanjang hidup, aku nggak pernah pergi malam mingguan bersama seorang pacar. Malam minggu ku biasanya ku habiskan di depan layar televisi untuk menikmati pertandingan sepak bola. Aku nggak mau seperti para jomblo lainnya yang mendoakan semoga malam minggu ini akan turun hujan, aku nggak mau itu terjadi, Yanindra. Soalnya kalau hujan, ibu ku mesti marah marah takutnya nanti tersambar petir.
Apa mungkin Dia menghadiri konferensi pers KPK?
Lho, kamu nggak tahu kalau kemarin sekitar pukul 16.00, para pimpinan KPK mengadakan konferensi pers mengenai operasi tangkat tangan terhadap anggota DPD?
Nah itu, Yanindra. Kalau kamu melihat televisi itu sesekali nonton berita donk. Jangan hanya nonton sinetron terus.
Kemarin itu pimpinan KPK memberikan pengumuman yang lumayan mengejutkan bagi seluruh tumpah darah Indonesia. Para pimpinan KPK menyatakan bahwa telah terjadi operasi tangkap tangan (OTT) terhadap salah satu anggota DPD. Tidak tanggung-tanggung, Yanindra. Penyidik KPK menangkap ketua DPD, Irman Gusman dari rumahnya. Irman Gusman ditangkap dengan dugaan korupsi mengenai kuota impor gula.
Mosok?
Awalnya aku juga nggak percaya sih, Yanindra. Soalnya selama ini belum aku dengar mengenai kasus tentang korupsi anggota DPD. Dewan Perwakilan Daerah ini tidak seperti saudara sekamarnya yakni DPR yang banyak anggotanya terjerat kasus korupsi. Hal ini mungkin juga terkait dari kewenangan DPD yang berbeda dengan kewenangan DPR. DPR memiliki hak budgeting, sedangkan DPD tidak memiliki. Dalam berbagai kesempatan, sebenarnya ada keinginan untuk memberikan kewenangan baru terhadap DPD untuk sedikit banyak memiliki hak seperti DPR. Tapi itu belum terealisasikan, malah ketua DPD terjerat kasus korupsi. Padahal sepengetahuanku, pak Irman Gusman itu salah satu tokoh yang sangat vocal terhadap pemberantasan korupsi lho. Malah seingatku DPDlah lembaga pertama yang menandatangani MOU dengan KPK mengenai pemberantasan korupsi.
Ingat ya Yanindra, ini korupsi individu bukan lembaga
Tapi seingatku, Dia itu nggak begitu suka dengan berita tentang KPK, Yanindra. Soalnya Dia pernah bilang kepada ku, kalau terkadang apa yang dilakukan KPK itu penuh dengan nuansa politis. Itu menurut Dia, berkaca dari berbagai kasus yang ada. Tapi kalau menurutku, salah satu lembaga yang memiliki kepercayaan tinggi itu ya KPK, Yanindra. Dibandingkan dengan aparat penegak hukum lainnya, KPK lebih dipercaya oleh masyarakat.
Mosok Dia ikut acara yang dilakukan di rumah Rachmawati Soekarnoputri? Saudara mbak Mega itu kini menjadi salah satu petinggi dari Partai Gerindra itu, kemarin mengadakan pertemuan dengan beberapa tokoh. Katanya mereka membahasa mengenai masalah yang ada di Indonesia. Banyak kerusakan yang terjadi selama dua tahun pemerintahan pak Jokowi. Mereka yang hadir katanya membahas masalah utang luar negeri Indonesia yang semakin bertambah, masalah dwi-kewarganegaraan mantan menteri ESDM, dan banyak lagi kasus yang terjadi pada masa pemerintahan Jokowi.
Aku tahu kalau Dia bukan pendukung Jokowi, tapi menurutku Dia itu bukanlah termasuk orang-orang yang sakit hati secara akut. Dia itu lebih bijak dibandingkan dengan umurnya. Dia yang memiliki umur semuda itu mampu berpikir dewasa sehingga banyak teman yang meminta nasihat kepadanya. Dia memang dulu tidak mendukung Jokowi, tapi kini Dia sadar bahwa ini sudah menjadi takdir Tuhan, Jokowi menjadi presiden ke-7. Dia sudah melupakan tentang kekalahan pada Pemilu 2014, Dia sudah berhasil move on kemudian mendukung kebijakan dari Jokowi yang menyatakan kerja kerja kerja membangun bangsa. Tapi Dia juga tidak lupa untuk melakukan kritik apabila ada kebijakan yang merugikan public.
Dia tidak mungkin datang ke rumah saudara Mbak Mega, itu Yanindra.
Dia bukan termasuk kelompok yang patah hati tingkat akut dan tak tahu diri.
Dari daftar tamu saja tidak aku temukan namanya.
Terus dimana Dia berada ya Yanindra???
Kalau nggak salah yang hadir dalam acara di rumah ibu Rachmawati Seokarnoputri itu antara lain Amien Rais, Lily Chodidjah Wahid, Syarwan Hamid dan Fuad Bawazier.