di Meja Bundar itu
|Dari tadi aku selalu memandingi ke meja itu Yanindra. Sulit untukku bisa memalingkan pandanganku dari meja itu Yanindra. Seperti meja pada umumnya berkaki empat, tapi ini bagian atasnya berbentuk bundar, mungkin ini meja yang digunakan untuk konferensi meja bundar antara Indonesia dan Belanda. Meja yang dari tadi memaksa mata ini sulit untuk berpaling Yanindra. Meja di mana ada seorang wanita yang cantik berjilbab hitam, memakai baju dengan motif ada warna merahnya. Iya Yanindra, tapi nggak dominan merah, merah hanya sebagian saja. Warnanya tidak mutlak merah melainkan ada coklatnya dan itu bagian yang terbanyak. Aku kok nggak pernah lihat kamu pakai baju merah tow Yanindra.
Ngomong-ngomong masalah konferensi meja bundar, ternyata itu menimbulkan konflik lagi lho Yanindra. dulu, Belanda itu mengakui kemerdekaan kita bukan tanggal 17 Agustus 1945 akan tetapi 27 Desember tahun 1949 yang mana saat itu di kota Denhaag diadakan persetujuan tentang pengakuan kedaulatan kemerdekaan negara kita, Yanindra. Di dalam perundingan tersebut, delegasi kita dipimpin oleh Moh Hatta, beliau itu ternyata selain sebagai bapak proklamator juga sebagai bapak Koperesi Yanindra. Berdasarkan konferensi meja bundar, negara kita bisa memperoleh pengakuan kedaulatan, Yanindra.
Sayang Yanindra, wanita yang ku lihat sedang menulis di meja bundar itu sudah nggak merdeka lagi. Aku pernah berbincang dengan ia, kalau ternyata ia sudah memiliki pasangan. Pacarannya sudah lama Yanindra, semenjak ia kuliah sampai saat ini, ia masih dengan pasangannya. Salut buat ia, karena ia harus menjalani yang namanya hubungan jarak jauh, kalau anak muda bilang long distance relationship alias LDR. Tapi selidik punya selidik, ia itu entah sebulan sekali atau berapa puluh hari pasti mengunjungi pacarnya lho Yanindra, kerenkan.
Tapi kenapa kok Belanda maunya mengakui kemerdekaan pada tanggal 27 itu ya Yanindra?????
Oalah itu berhubungan dengan agresi militer itu tow, aku kira tanggal 27 itu tanggal yang bagus 2+7=9, nah sembilan itu angka favoritkau Yanindra. Pak Bambang lahirnya tanggal 9 lho.
Agresi militer itu versi kita Yanindra, akan tetapi versi Belanda itu namanya tindakan polisionel untuk menangkap perusuh. Orang-orang kita dianggap perusuh di negara sendiri Yanindra. Belanda melakukan serangan tersebut sebanyak dua kali. Kalau Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal 17, sedangkan agresi tersebut terjadi sesudah tanggal tersebut, maka Belanda bisa dilaporkan ke Mahkamah Internasional telah melakukan kejahatan perang. Mengapa Belanda itu suka dengan Indonesia ya Yanindra???
Maka dari itu Yanindra, ia kalau hari sabtu atau minggu tertentu tidak mau diganggu. Berarti saat itu ia sedang sama pacarnya Yanindra. kalau kamu pacarannya dengan dia hari apa Yanindra??? kalau bisa usulku sih malem selasa kliwon kalau nggak jumat kliwon, itu malam anggoro kasih Yanindra
Apapun tanggalnya, yang terpenting kita sudah merdeka Yanindra. Namun hasil KMB ternyata masih menimbulkan kembali konflik antara negara kita dengan negaranya Flying Deutchman, Yanindra. Kamu harus bisa membedakan atara deuch dengan deucht. Yang satu itu Jerman dan yang satunya Belanda. Kita tidak pernah dijajah Jerman Yanindra, tapi kita lama dijajah Belanda. Kabar simpang siur, katanya Hittler, pemimpin Nazi, itu meninggalnya di negara kita lho Yanindra. tapi entah benar atau tidak, atau itu hanya kabar salah yang ku dengar
Konflik negara kita dengan Belanda masih berlanjut Yanindra. Saat konferensi di meja bundar itu, masalah Irian Barat ditunda satu tahun kemudian. Saat itu Belanda enggan melepas Irian Barat dikarenakan Irian Barat sangat kaya dengan sumber daya alam. Tetapi saat itu Belanda, memiliki alibi bahwa Irian Barat berbeda dengan Indonesia. Secara ras, orang Indonesia berbeda dengan orang papua, nama lain Irian. Belanda apa lupa kalau Indonesia bhineka tunggal ika ya Yanindra???
Apakah aku harus merebut wanita yang dari tadi menulis diselembar kertas itu dari pacarnya, seperti negara kita merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda, Yanindra??? dan tentu jawabnya tidak, itu tindakan tercela Yanindra. Aku nggak mau melakukan itu, yang aku mau ia dengan tulus mencintaiku. Kalau berbagi cinta, maksudnya apa Yanindra??? oalah aku jadi pacar keduanya maksudmu? Ya tidak lah Yanindra, ini bukan jaman Mahabaratha, yang bisa membagi perempuan menjadi istri dari banyak laki-laki. Agama kita melarang orang melakukan poliandri, Yanindra.
Kalau aku perhatikan secara seksama dari tadi, memang benar Yanindra wajahnya mirip Drupadhi. Drupadhi yang memiliki suami para Pandawa, Drupadhi yang merupakan anak Prabu Drupadha Yanindra, tapi itu tak berarti Sukarni itu anaknya Sukarno lho Yanindra. Wajah putih bersih, badannya langsing, tingginya ideal, pokoknya cantik Yanindra, aku sulit menggambarkan cewek cantik. Wajah wanita yang ada di meja bundar itu putihnya beda dengan orang yang memakai bedak atau entah itu rajin ke salon, putihnya itu alami Yanindra. Kata orang wajahnya bisa seperti itu karena ia rajin beribadah Yanindra.
Apakah benar-benar aku harus merebutnya Yanindra, seperti Indonesia merebut Irian Barat dari Belanda??? kelihatannya hal itu tidak mungkin ku lakukan Yanindra, dari tatapan matanya, ia begitu mencintai pasangannya, sulit untuk aku bisa merebutnya kepelukanku. Merebut ia tidak semudah merebut Iran Barat dari kekuasaan Belanda.