Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki
|Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang dengan Jeannette Rankin yang merupakan orang yang satu-satunya tak setuju atas pernyataan itu. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kemudian, menggelar hari sebelumnya “tanggal yang akan kekal dalam keburukan.” Pemerintah Amerika Serikat meneruskan pengerahan tentara, dan mulai beralih kepada ekonomi perang.
Presiden Harry Truman adalah Presiden Amerika Serikat (AS) yang ke-33 setelah Presiden Franklin Delano Rosevelt yang meninggal ketika masih menjabat sebagai presiden. Oleh sebab itu Harry Truman yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden-pun naik sebagai presiden menggantikannya. Truman naik sebagai Presiden pada 12 April 1945, ketika keadaan eksternal AS mendorong untuk membuat Jepang menyerah. Truman dihadapkan dengan berbagai pilihan keputusan yang harus dijalankannya dalam suatu kondisi domestik tertentu.
Keputusan Truman untuk menggunakan senjata atom melawan Jepang pada tahun 1945 adalah hal luar biasa besar maknanya, penting, serta mengejutkan dunia. AS mampu menghancurkan dua kota utama di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Dari 255.000 populasi penduduk di Hiroshima ditambah penduduk di Nagasaki maka total korban dari kedua kota tersebut (luka parah, meninggal hingga tidak ditemukan jasadnya) semuanya berjumlah 266.575 korban jiwa.
Hiroshima, 6 Agustus 1945 pukul 08.15 pagi. Kota yang berpenduduk 350 ribu itu baru saja siap-siap untuk mulai melakukan aktivitas. Tiba-tiba tanpa peringatan lebih dulu bom atom pertama dijatuhkan di kota nomor tujuh terbesar di Jepang itu.
Begitu dasyatnya ledakan bom pemusnah massal itu. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana paniknya penduduk kota Hiroshima. Baik para bapak, ibu dan anak-anak. Lebih dari 70 ribu orang tewas secara mengenaskan. Masih ribuan orang lagi yang meninggal secara mengerikan akibat terkena debu radio-aktif atau radiasi bom yang amat hebat itu.Tiga hari kemudian (9 Agustus 1945) Nagasaki menjadi sasaran bom berikutnya. Seperti juga Hiroshima, kota Nagasaki juga hancur lebur dan mereka yang tewas akibat ledakan bom kedua ini sebanyak 75 ribu orang.
Dengan dijatuhkannya bom atom di kedua kota itu, maka Kaisar Hirohito yang sangat dimuliakan rakyatnya memerintahkan agar perang dihentikan. Balatentara Dai Nippon yang bersemboyan Asia Timur Raya akhirnya takluk tanpa syarat kepada Sekutu dalam PD II yang menelan korban jutaan orang.