Akulturasi Bangunan Candi
|Bangunan stupa dan candi sebagai cerminan kehidupan sosial budaya merupakan akulturasi antara pengetahuan keagamaan Hindu dan Budha dengan bangunan asli Indonesia yaitu….
(A.) Menhir
(B.) Dolmen
(C.) Sarkofagus
(D.) Punden Berundak
Pembahasan:
- Menhir merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan menhir digunakan sebagai tempat pemujaan oleh manusia prasejarah.
- Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan manusia prasejarah.
- Sarkofagus adalah peti mati yang terbuat dari batu utuh seperti lesung
- Punden berundak adalah bangunan beringkat untuk pemujaan roh nenek moyang
Sebelum datangnya pengaruh budaya India, masyarakat Nusantara membangun monumen punden berundak sebagai sarana untuk pemujaan kepada roh nenek moyang. Mula-mula bangunan candi sebagai tempat pemujaan kepada dewa dibangun sesuai dengan aturan dalam Kitab Silpasastra, bangunan utama berada di tengah-tengah percandian. Tetapi ketika pemujaan kepada leluhur tampil kembali dalam kepercayaan, bentuk candi pun menyesuaikan diri, kembali ke bangunan punden berundak, bangunan utama berada di bagian belakang dan bangunan candi terlihat bertingkat-tingkat. Hal ini terlihat pada bangunan candi di Jawa Timur. Bangunan candi mengalami persesuaian dengan bangunan punden berundak peninggalan dari zaman megalitikum.
Jadi:
Bangunan stupa dan candi sebagai cerminan kehidupan sosial budaya merupakan akulturasi antara pengetahuan keagamaan Hindu dan Budha dengan bangunan asli Indonesia yaitu…. (D.) Punden Berundak