Ajaran Mahatma Gandhi
|Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh besar dari India. Lahir pada tanggal 2 Otober 1869 dan meninggal dunia 30 Januari 1948 yang disebabkan oleh penembakan yang dilakukan oleh seorang Hindu yang tidak suka dengan kedekatan Gandhi dengan kelompok Islam. Gandhi merupakan tokoh yang memimpin gerakan perlawanan rakyat India untuk melawan pemerintah colonial Inggris. Inggris mulai menguasai India sejak didirikannya kongsi dagang East India Company pada abad ke XVII. Kemudian dimulailah kolonilaisasi Inggris di India, yang sangat menyesengsarakan rakyat India.
Berbagai perlawana dilakukan oleh rakya India, seperti contoh revolusi bersenjata yang terkenal dengan peristiwa Revolusi Sepoy atau juga India Mutiny. Ini merupakan perlawanan militer tentara Sepoy kepada pemerintah Inggris. Sebabnya adalah pemerintah menggunakan minyak sapi pada senjata yang digunakan tentara Sepoy, saat mau memasukan peluru tentara harus menjilatnya terlebih dahulu. Padahal sapi merupakan binatang suci bagi penganut agama Hindu yang merupakan bagian besar dari tentara Sepoy.
Beberapa gerakan keagamaan lainnya seperti Brahma Samaj dengan tokoh Ramahon Roy, gerakan Arya Samaj yang dipimpin oleh Dayananda Saraswati, gerakan RamaKrisna yang dipimpin oleh Svami Vivekananda. Orang-orang muslim yang tergabung dengan Partai Kongres kemudian mendirikan organisasi baru yang dinamakan Liga Muslim pimpinan Moh Ali Jinnah.
Mahatma Gandhi adalah tokoh besar India. Gandhi merupakan salah satu ketua dari partai Kongres. Ajaran Mahatma Gandhi:
- Satyagraha : “jalan kebenaran”. Gerakan Satyagraha merupakan bentuk perlawanan yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi dengan cara menolak kerjasama dengan pemerintah Inggris karena merasa berdiri dengan kebenaran, keadilan dan peri kemanusiaan. Prinsip gerakan ini sama dengan prinsip gerakan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Soekarno yakni non-kooperasi alias tidak mau bekerjasama dengan penguasa colonial.
- Ahimsa: “non kekerasan”. Merupakan gerakan yang intinya tidak berbuat apa-apa, tanpa menggunakan kekerasan,musuh akhirnya akan kalah. Sikap berdiam diri, tidak melakukan apa-apa ini hampir sama dengan yang dilakukan oleh suku Samin di Indonesia dalam rangka menentang pemerintah colonial Belanda. Tindakan yang ditimbulkan membawa kerugian bagi penguasa.
- Hartal meletakkan pekerjaan sebagai tanda protes terhadap peraturan yang dianggap kurang adil atau sebagai tanda berkabung untuk memperingati kejaidan yang menyediahkan. Bahasa sederhananya, Hartal sama dengan mogok kerja. Pemogokan oleh rakyat Inda terhadap pabrik-pabrik Inggris mengurangi pendapatan Inggris yang kemudian membuat bangkrut perusahaan-perusahaan Inggris. Perjuangan seperti ini juga dilakukan di Indonesia, berbagai pemogokan dilakukan oleh golonga orang-orang yang berpaham sosialis-komunis, seperti contoh pemogokan di Delangu, Klaten. Kemudian juga pemogokan buruh ketika terjadi proses pengembalian Irian Barat. Gerakan ini sangat ampuh untuk merusak ekonomi dari pemerintah colonial.
- Swadesi marupakan gerakan yang dicetuskan oleh Mahatma Gandhi yaitu bangsa India harus mampu mencukupi kebutuhan sendiri dengan hasil dan usaha sendiri. Hal ini dikarenakan produk India juga tidak kalah dengan produk-produk Inggris. Salah satunya adalah pemakaian pakaian asing harus diganti dengan pakaian asli India. Pemakaian produk sendiri ini juga untuk mengurangi pendapatan pemerintah kolonial. Konsep perjuangan ini ternyata juga dimiliki oleh bangsa Indonesia, yaitu seperti konsep Marhein yang dicetuskan oleh Bung Karno.
Mahatma Gandhi bukan hanya tokoh yang besar bagi India, melainkan juga seorang tokoh dunia. Beliau berjasa besar dalam perjuangan hak asasi manusia dan pejuang anti kekerasan. Perjuangannya untuk menegakkan hak asasi manusia tidak hanya di India, melainkan juga pernah dilakukannya di Afrika Selatan yang terkenal dengan pembendaan derajad manusia berdasarkan ras (Politik Apartheid). Gandhi adalah pemimpin yang sangat sederhana, akan tetapi memiliki pemikiran yang sangat luar biasa. Gandhi sering masuk keluar penjara dikarenakan perlawanannya terhadap penjajah. Kharisma yang begitu besar, membuatnya dikagumi baik teman maupun lawan.
itu orang yang berguna untuk negerinya dan orang lain