Mbak-mbak Gemes
|Dari tadi ku tatap tak jemu seorang gadis yang ada di depanku, Yanindra. Gadis berambut agak merah, dari tadi sibuk dengan hpnya. Tak sedikitpun ia memalingkan pandangannya dari hp yang berukuran lumayan besar tersebut, Yanindra. Warna kulitnya biasa saja, seperti kulit manusia Indonesia pada umumnya. Rambutnya yang agak kemerah-merahan diikatnya di bagian belakang. Kalau nggak salah manusia Indonesia yang termasuk dalam ras melayu dengan warna kulit sawo matang dan rambut berwarna hitam. Kedatangan nenek moyang kita dari Yunan, menggunakan perahu bercadik, Yanindra. Tapi ada banyak orang yang nggak setuju kalau nenek moyang kita dari sana, nenek moyang kita katanya Pak Yamin, asli dari sini, tanah ibu pertiwi. Kalau dengan rambut merah itu, sudah memberikan sentiment negatif dari orang-orang bahwa ia anak nakal, Yanindra.
Coba kamu baca kalau perlu berkunjung ke Jawa Timur, tepatnya ke Trinil Ngawi. Di sana zaman dahulu sudah diketemukan manusia purba yang katanya merupakan missing link dari teori evolusi Darwin. Teori Evolusi Darwin kamu pasti sering dengar, Yanindra. Yap betul sekali, itu teori yang menjelaskan asal-usul nenek moyang manusia. Kata Teori Darwin, manusia itu berasal dari kera, Yanindra. Kalau hal itu dibenturkan dengan teori agama, pasti tidak ada titik temunya. Tapi kata Eugene Dubois sebelum meninggal dunia, beliau pernah bilang kalau yang ditemukan di Trinil itu bukan jenis manusia melainkan itu jenis kera.
Kalau mbak-mbak gemes ini asalnya, dari mana ya Yanindra???
Aku bilang mbak-mbak gemes. Mbak-mbak itu merupakan sebutan bagi maklhuk berjenis kelamin wanita. Biasanya mbak-mbak itu umurnya lebih tua dibandingkan dengan lawan bicara, tapi kalau nggak begitu mbak-mbak juga digunakan untuk menyebut wanita, dalam upaya yang mengajak bicara lebih menghargainya. Kalau kosakata gemes itu juga berasal dari bahasa leluhurku. “wanita itu kok gemesin ya, pingin aku memilikinya”, “aku gemes sekali sama anak kecil itu, lihat itu pipinya, rasanya pingin nyubit”, “aku gemes deh, pekerjaan ini kok gak selesai-selesai”. Banyak pemakaian kata gemes dalam pembicaraan sehari-hari yang digunakan oleh leluhurku, Yanindra. Gemes itu suatu perasaan yang bagaimana ya Yanindra, sulit sekali untuk mendefiniskan kata tersebut.
Kira-kira kalau kamu setuju mana, Yanindra, setuju teori agama atau teori Darwin. Kalau aku setuju teori agama, Yanindra. Sejauh apapun manusia mencari kebenaran, pasti mereka akan kembali ke kebenaran sejati, yaitu kebenaran yang berasal dari Tuhan. Kebenaran hakiki itu berasal dari wahyu Tuhan dalam kita suci. Di dalam kitab suci sudah dijelaskan dengan jelas wahyu Tuhan yang menceritakan penciptaan manusia pertama. Kalau orang-orang yang sok rasionalistis, mereka menganggap semua itu mistis. Tapi itu memang benar, Yanindra, Tuhan maha kuasa, dan Tuhan maha mampu menciptakan segalanya. Kita perlu mengimani hal-hal yang tidak mampu kita nalar.
Mbak-mbak gemes itu masih dengan hpnya. Ku pandangi dari tadi, mbak-mbak itu memakai jaket yang bermerk sama dengan yang kamu miliki, Yanindra. Jaket yang itu lho, masak kamu lupa. Jaket yang diberikan oleh Dia. Iya kan Yanindra, jaket itu yang memberikan Dia. Dia siapa??? Halah jangan sok kura-kura dalam perahu seperti itu, Yanindra. Semua orang sudah tahu kok kalau kamu memiliki hubungan khusus dengan Dia. Iya Dia, lelaki yang kau jumpai di Candi Sukuh. Lelaki yang mungkin hampir menyaingi ketampananku.
Mbak-mbak gemes tadi memakai celana jeans era kini yang lumayan agak ketat. Tapi tidak seketat ibuk-ibuk yang tadi sepintas lewat di depanku. Ow iya Yanindra, sekarang kan lagi ngetrend yang seperti itu, celana yang sangat ketat itu. Kamu pasti juga punya kan Yanindra, celana yang seperti itu, entah apa namanya aku nggak begitu tau. Aku masih penasaran dengan celana seperti itu, Yanindra. Para wanita kok suka sekali dengan celana yang seperti itu, ya Yanindra. Terus bagaimana cara mereka beli, terus berapa kali mereka mencoba hingga celananya pas sesuai dengan body mereka, terus bagaimana rasanya kalau saat berjalan atau lagi duduk atau aktivitas apapun. Wuah-wuah pertanyaanku mulai menimbun disisi dalam otakku Yanindra. Yang memenuhi seluruh sel-sel dalam otakku, yang kadang sampai membuatku migrant.
Kira-kira mbak-mbak gemes itu sudah punya pacar apa belum ya Yanindra???
Itu sebenarnya pertanyaan awal yang harus ku tanyakan. Hohoho