Menembus Blokade Laut oleh Belanda
|NICA (belanda) kembali datang ke Indonesia dengan membonceng tentara AFNEI (sekutu) yang bertugas melucuti senjata tentara Jepang. Kedatangan NICA ingin kembali menggakkan kekuasaan Belanda di Indonesia. Salah satunya adalah dengan cara memblokade laut Indonesia. Alasan NICA adalah mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia, mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan Belanda, dan melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa lain.
Pada kenyataannya tujuan Belanda mengadakan blokade ini adalah agar ekonomi Indonesia mengalami kekacauan, eksport dan impor tidak bisa keluar dan masuk Indonesia, tidak ada pendapatan bagi negara yang baru merdeka ini. Sebenarnya tujuan dari blokade laut ini adalah untuk menghancurkan Indonesia dari sisi ekonomi.
Untuk menembus blokade ekonomi dari pemerintah Belanda, pemerintah Republik Indonesia menempuh usaha-usaha sebagai berikut:
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan beras sebanyak 500.000 ton kepada India yang sedang dilanda bencana kelaparan. Perjanjian bantuan Indonesia kepada India ditandatangani oleh Perdana Menteri Sjahrir dan K.L. Punjabi, wakil pemerintah India (18 Mei 1946). Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Upaya pemerintah di bidang politik ini ternyata berhasil dengan baik. India menjadi Negara Asia yang paling aktif membantu Indonesia dalam perjuangan diplomatik di forum internasional.
Pemerintah mengadakan hubungan dagang langsung dengan pihak luar negeri. Usaha ini dirintis oleh Banking and Trading Corperation (BTC). BTC melakukan kontak dagang dengan perusahaan asing luar negeri yaitu, Isbrebsten Inc (Amerika Serikat). Usaha ini akhirnya gagal dikarenakan blockade laut yang kuat dari Belanda. Selain itu pemerintah Indonesia juga membentuk perwakilan resmi di Singapura yang diberi nama Indonesia Office (Indoff). Secara resmi Indoff memperjuangkan kepentingan politik luar negeri Indonesia. Akan tetapi, secara rahasi Indoff mengendalikan penembusan blokade ekonomi Belanda dan usaha perdagangan barter.