Pengetahuan Agama
|Pengetahuan agama merupakan gabungan dari dua kata yakni pengetahuan dan agama. Menurut Ahmad Tafsir, pengetahuan adalah semua yang diketahui. Sebagaimana menurut Al-Qur’an, tatkala manusia dalam perut ibunya ia tidak tahu apa-apa[1]. Kemudian lahir maka mulailah proses mengetahui sampai akhirnya dewasa. Menurut Supan Kusumamihardja, pengetahuan ialah pengenalan yang akrab tentang sesuatu yang berdasarkan pengalaman, misalnya pengetahuan tentang kota, sungai dan lain-lain. Pengetahuan lahir dari pengamatan yang cermat melalui panca indera, baik tanpa maupun dengan pertolongan alat.
Pengetahuan berdasarkan pengalaman yang pernah dilakukan seseorang. Pengetahuan bisa didapatkan dari mana saja, tidak harus melalui pendidikan formal, sekolah. Di dalam memperoleh pengetahuan, manusia membutuhkan proses di dalam belajar. Proses tersebut yang membawa seseorang mampu menilai sesuatu secara objektif maupun subjektif. Pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan adalah pengenalan yang menyeluruh terhadap suatu obyek, yang diperoleh dari pengalaman dan bersifat subjektif maupun obyektif.
Agama dalam Bahasa Indonesia berarti sama dengan kata “din” dalam Bahasa Arab, atau Bahasa Eropa sama dengan Religion (Inggris), la Religion ( Prancis ), De religie (Belanda) semua Agama perkataan “agama” berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti “tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun“. Agama dalam arti luas yaitu kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara, penyembahan dan permohonan dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu. Jadi yang dimaksud pengetahuan agama yaitu segala apa yang diketahui tentang kepercayaan kepada Tuhan, yang menyangkut hubungan dengan Dia melalui peribadatan dan permohonan serta seluruh ajaran ajaran yang terdapat dalam agama.
Pengetahuan yang dimiliki manusia dalam berbagai segi mengenai ajaran agama yang dipeluknya akan menjadi reverensi yang memperluas cakrawala pandangannya dalam tindakan. Bagi orang Islam, pengetahuan ini menunjukkan seberapa tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman seorang muslim terhadap ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran pokok agama yang termuat dalam kitab suci Al-qur’an dan Hadits. Kedua pedoman itulah yang digunakan umat muslim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan agama antara satu orang dengan orang lain barang tentu sudah berbeda. Hal ini tergantung pendidikan agama yang didapatkan. Ada beberapa orang yang memiliki pengetahuan agama yang tinggi dikarenakan menempuh jalur pendidikan agama di pondok pesantren. Akan tetapi sebagian besar masyarakat hanya mendapatkan pengetahuan agama pada pendidikan sekolah formal. Pengetahuan mengenai rukun iman dan rukun Islam merupakan hal yang didapatkan saat masih duduk dibangku sekolah.
Pendidikan khusus seperti membaca Al-Quran, didapatkan dari taman pendidikan Al-Quran. Kegiatan hanya mencankup latihan membaca Al-Quran, tidak belajar secara mendalam mengenai isi dan tafsirnya. Pengetahuan agama yang harus dimiliki oleh orang tua meliputi akidah, ibadah dan aklhak.