Pertemuan di Dalat
|Pemberian janji kemerdekaan oleh Perdana Menteri Koiso seolah menjadi kenyataan bagi bangsa Indonesia. Padat anggal 1 Maret 1945 dibentuk sebuah badan yang bertugas untuk menyelediki segala persiapan yang berhubungan dengan negara Indonesia merdeka. Tokoh nasional yang berjuang secara kooperatif, seperti Bung Karnodan Bung Hatta menanggapi janji Jepang tersebut dengan positif. Mereka yakin bahwa Jepang adalah bangsa yang tidak ingkar janji seperti Belanda.
BPUPKI yang diketua oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat merupakan salah satu bukti konkret dari keseriusan Jepang memberikan kemerdekaan. Pemilihan Radjiman sebagai ketua menggantikan Bung Karno sebagai pemimpin dikarenakan keinginan Bung Karno untuk hanya sekedar menjadi anggota sehingga dengan bebas bisa leluasa menyampaikan pendapatnya.Hal itu terbukti dengan mahakarya buatan Bung Karno yang dibacakan pada tanggal 1 Juni yang dikenal dengan Pancasila.
BPUPKI menghasilkan dasar negara, sebagai tindak lanjutnya dibentuklah PPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang tugasnya yaitu melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 dengan Bung Karno sebagai ketua dan Bung Hatta sebagai wakilnya. PPKI terdiri dari 21 anggota dan kemudian hari ditambah 6 anggota tanpa sepengetahuan Jepang.Hal ini menandakan bahwa, kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia bukan sebatas hadiah dari Jepang.
Peristiwa yang melatar belakangi secara langsung pembentukan PPKI adalah adanya bom atom di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945. Hirosima merupakan kota pertama Jepang yang terkena bom atom selain kota Nagasaki (9 Agustus 1945). Pemilihan dua kota tersebut dikarenakan kota tersebut merupakan pusat industry di Jepang. Nama Bom atom yang dijatuhkan di Hirosima adalah Little Boy, sedangkan yang di Nagasaki dinamakan Fat Man.
Pada tanggal 9 Agustus, tiga tokoh yaitu Bung Karno, Bung Hatta dan Radjiman Wdyodiningrat diundang oleh Panglima Tentara Umum Selatan yang mengepalai seluruh kawasan Asia Tenggara yakni Jenderal Terauchi. Pertemuan terjadi pada tanggal 12 Agustus di Dalat Vietnam. Pada pertemuan tersebut, Jenderal Terauchi menyampaikan beberapa hal antara lain:
- Pemerintah Jepang memutuskan memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
- Untuk melaksanakan kemerdekaan dibentuk PPKI
- Pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dilakukan dan secara berangsur-angsur dari Pulau Jawa, baru disusul oleh pulau lainnya
- Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Pada saat itu Sekutu menerapkan status quo bagi daerah yang dikuasai oleh Jepang. Pertemuan yang terjadi di Dalat kemudian mulai meredup dan hanya menjadi angan-angan semata.