Pengendalian sosial menurut pelaksanaannya
|Pengendalian sosial dapat diartikan sebagai segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat agar mematuhi norma-norma yang berlaku. Macam-macam teknik pengendalian sosial jika ditinjau dari aspek pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan cara kompulsi, pervasi, persuasif, dan koersif
- Cara kompulsi (compultion). Pengendalian sosial secara kompulsi dilakukan dengan menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negatif. Misalnya jika ada siswa yang enggan memakai dasi, maka setiap menemui siswa yang tidak berdasi ditegur dan dijelaskan pentingnya berdasi.
- Cara pervasi (pervation). Pengendalian sosial secara pervasi dilakukan dengan menyampaikan norma/nilai secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan norma/nilai tersebut melekat dalam jiwa seseorang, sehingga akan terbentuk sikap seperti apa yang diharapkan.
- Cara persuasif/tanpa kekerasan. Pengendalian sosial cara persuasif lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing berupa anjuran agar berperilaku sesuai norma yang ada.
- Cara coercive atau cara kekerasan/paksaan Pengendalian cara coercive dilakukan dengan kekerasan jika cara persuasif tidak berhasil. Kekerasan dalam hal masih dalam bentuk kewajaran, tidak mendepankan emosi, tapi berusaha untuk membimbing ke jalan yang benar
Sumber:
Sri Sudarmi . 2008. Galeri pengetahuan sosial terpadu2: SMP/MTs Kelas VIII/, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Herlan Firmansyah .2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 : untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII /Semester 1 dan 2 /. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,