Timbulnya Nasionalisme India
|Bangsa Eropa yang pertama sampai di India adalah ekspedisi dari Portugis yang dipimpin oleh Vasco de Gama yang berhasil sampai Kalkuta India. Kemudian bangsa Barat lainnya mengikuti langkah Portugis tersebut, salah satunya adalah Inggris. Inggris kemudian mendirikan EIC (English India Company) di India pada 1600, yang sebelumnya telah beroperasi di Cina. Setelah itu, diangkatlah Gubernur Howkin sebagai pemimpin EIC di Inggris. Lama kelamaan, Inggris berkuasa atas India.
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme India adalah sebagai berikut:
- Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri
- Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
- Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
- Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
- Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan
bangsa India untuk memperoleh status yang sama.
Pemberontakan Sepoy
Pada tahun 1857 – 1859 terjadi pemberontakan oleh tentara India yang tergabung di dalam tentara Inggris. Pemberontakan ini dikenal dengan sebutan The Indian Mutiny (pemberontakan prajurit India). Sebabnya adalah penderitaan rakyat India yang semakin parah, sedangkan Inggris hidup di India dengan mewah, dan perbedaan perlakuan antara serdadu Inggris dan India. Sedangkan sebab khususnya yaitu adanya perintah dari panglima tentara Inggris untuk menjilat ujung peluru lebih dulu untuk menghilangkan gemuk sebelum digunakan. Bagi prajurit India yang beragama Hindu menyangka bahwa gemuk itu adalah gemuk sapi, yang dalam kepercayaan agama Hindu adalah binatang suci yang tidak boleh dimakan. Sedangkan prajurit India yang beragama Islam, menyangka gemuk itu adalah gemuk babi, yang dalam ajaran agama Islam babi adalah binatang yang haram untuk dimakan
Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut:
- Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.
- East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India
Untuk menghadapi gerakan-gerakan nasionalisme rakyat India, Inggris lalu mengeluarkan beberapa undang-undang, di antaranya:
(a) undang-undang tahun 1905, yang berisi pembagian India menjadi dua bagian. Benggala Barat untuk orang Hindu dan Benggala Barat untuk orang Islam.
(b) Rowlatt Act tahun 1919, berisi ancaman keras bagi orang India yang berani mengadakan tindakan politik. Akan tetapi, orang India menentang tanpa rasa takut aturan itu. Sebuah peristiwa mengenaskan pada 13 April 1919 terjadi, di mana rakyat India berkumpul untuk berdoa di lapangan, tentara Inggris di bawah komando Jenderal Dyer menembaki rakyat secara membabi buta karena menganggap rakyat akan melakukan pemberontakan. Korban mati berjumlah 379 orang dan sebanyak 1137 orang menderita luka-luka. Peristiwa ini disebut Amritsar Massacre.
(c) Government of India Act tahun 1919. Isinya adalah,
pemerintahan Inggris di India dititikberatkan pada
pemerintahan di provinsi-provinsi yang dipegang oleh
Inggris dan India.
(d) Government of India Act tahun 1935. Isinya Birma dipisahkan dari India, India dibentuk sebagai negara federasi, propinsi diberi otonomi, dan pertahanan dan urusan luar negeri masih diurus oleh gubernur jenderal. Kongres menolak undang-undang tersebut, tetapi golongan moderat (tengah-tengah) menerimanya.
India dan Pakistan dimerdekakan oleh Inggris pada 15 Agustus 1947 dalam lingkup negara persemakmuran (Commonwealth). Pada 26 Januari 1950 India memerdekakan diri secara penuh