Filosof dari Polis Athena

polis athenaAthena mengalami kemajuan-kemajuan lebih banyak daripada Sparta, terutama di bidang seni dan ilmu pengetahuan. Di zamannya, terdapat sebuah gedung teater yang memuat sekitar 30.000 orang. Pada gedung-gedung itu dipertunjukkan karya-karya sandiwara dari Sophocles, Aeschylus, dan Aristophanes. Terdapat juga bangunan Athena antara lain kuil pemujaan. Di bukit Acropolis berdiri megah kuil Parthenon dan kuil Erechteum yang di dalamnya terdapat patung dewi Palas Athena.

Lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh fakto-faktor berikut ini:

  1. Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini memacu para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan hidup.
  2. Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir, Babylonia, dan yang lainnya, sehingga terjadi tukar-menukar pengetahuan.
  3. Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di bidang ekonomi, sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan.
  4. Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang rasional.
  5. Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial. Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap masalah yang muncul.

Athena banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga dewasa ini. Para Filosof itu antara lain sebagai berikut :

  1. Pytagoras: Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami tentang kenyataan.
  2. Heraclitus: Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentangng logika.
  3. Hippocartus: Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran.
  4. Socrates: Filosof ini mengajarkan kepada murid-muridnya bahwa manusia dan lingkungannya merupakan subjek untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran.
  5. Plato: Filosof ini berpendapat bahwa orang bisa berperilaku baik jika ia telah mempunyai persepsi perilaku apa yang disebut baik dan jahat. Plato juga berpendapat bahwa sumber kekuasaan adalah pengetahuan.
  6. Aristoteles: Filosof ini mengembangkan ajaran tentang politik dan etika. Menurut Aritoteles, pada dasarnya setiap manusia memiliki hak yang sama yang harus diakui. Kebahagian menurut Aristoteles adalah terpenuhinya semua kebutuhan kita. Di bidang logika, Aristoteles mengembangkan silogisme.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *