Kesamaan dan Perbedaan Polis Sparta dan Polis Athena

yunaniYunani adalah salah satu perdaban dunia yang termashur. Karena pada zaman yunani kuno ini banyak lahir para pemikir yang hasil pemikirannya sangat berpengaruh saat ini. Selain di sini pulalah diyakini dasar dasar berdemokrasi diyakini berasal. Kondisi geografi Yunani di kelilingi gunung-gunung, lembah-lembah, dan teluk-teluk. Keadaan alam ini mempersulit hubungan satu kelompok dengan kelompok lain. Pemukiman-pemukiman yang terpisah itu lambat laun berkembang menjadi Negara kota yang merdeka dan berdiri sendiri. Negara kota yang merdeka itu disebut polis (city states atau Negara kota). Di antara Negara-negara kota tersebut ada dua Negara polis yang terkemuka, yaitu Polis Sparta dan Athena.

Polis Sparta

tentara spartaSparta adalah sebuah kota di Yunani selatan. Kota ini sudah ada sejak zaman perunggu akhir, dan muncul dalam naskah Odisseya karya Homeros sebagai kerajaan yang dipimpin oleh raja Menelaos dan ratu Helene. Selama zaman kegelapan, Sparta mengalami kemunduran seperti kota-kota Yunani lainnya. Pada periode Arkaik awal, sekitar tahun 900 SM, Sparta mulai berkembang kembali. Meskipun pada masa ini sebagian besar kota Yunani tak lagi diperintah oleh raja, Sparta tetap mempertahankan jabatan raja, bahkan Sparta dipimpin oleh dua orang raja secara bersamaan. Sparta memiliki penduduk mayoritas orang/suku Dorian. Dunia kehidupan mereka menunjukkan gambaran akan kegagahan, kekerasan, dan kepraktisan, tetapi juga terdapat kelembutan yang terlihat dalam karya-karya seni mereka yang kreatif dan artistik yang tidak terpengaruh oleh sifat militeristik yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari di Sparta ini

Polis Athena

athenasejarah Athena didirikan ketika raja Theseus menyatukan beberapa pemukiman Attica. Kodros, adalah raja terakhir Athena kuno yang mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan negara. Kemudian para bangsawan (kalangan atas yang memonopoli tanah) mulai berkuasa. Para bangsawan memerintah Athena melalui Mahkamah Agung (Arios Pagos), dari konsul ini terpilih 9 penguasa Athena. Selama waktu tersebut dibentuk majelis (sidang) warga Athena (Ecclesia, Demos) tetapi selama priode ini, Athena tidak memiliki kekuatan hingga kemudian pada titik terendah Solon. Athena merupakan negara yang penduduknya kebanyakan merupakan orang-orang Ionian yang datang dan menetap di Attica dan di sebelah Selatan Euboes. Salah satu ciri khas dari penduduk Athena ini adalah keinginan dan usaha mereka dalam menciptakan apa yang kemudian amat terkenal dengan istilah “demokrasi”.

Kedua polis ini memiliki kesamaan, diantaranya:

  1. Sama-sama berbentuk polis (negara kota)
  2. Menyembah banyak dewa. Polis Sparta dan Athena memiliki dewa yang sama (Dewa Zeus yaitu dewa langit; Dewi Aprhodite yaitu dewi kecantikan; Dewa Ares yaitu dewa perang; dst)
  3. Tulisan dan bahasa yang sama

Sedangkan perbedaan antara polis Sparta dan Athena antara lain meliputi berbagai bidang kehidupan salah satunya dalam bidang pemerintahan

Sparta menggunakan sistem pemerintahan militer. Konstitusi Sparta membagi masyarakat menjadi 3 golongan yaitu: (a) Citizens atau orang-orang Sparta yang jumlahnya antara 5-10% dari seluruh penduduk. Mereka terdiri dari para penguasa dan tentara. (b) Kaum Helot merupakan sebagian besar dari penduduk yang bekerja sebagai buruh tani dan pelayan dari orang-orang sparta. Dan (c) Peiroikoi yaitu yang tinggal di pinggiran kota, hidup sebagai petani, pedagangdan bekerja di pertambangan mereka menyukai kebebasan pribadi

Athena menggunakan sistem pemerintahan demokrasi. Sistem pemerintahan di Athena mengenal beberpa lembaga antara lain : (a) Archon yaitu pelaksana pemerintahan berjumlah 9 orang. (b) Areopagos yaitu dewan yang mengawasi pelaksanaan pemerintahan Archon,sekaligus merangkap sebagai mahkamah agung. Anggotanya adalah mantanpara archon. (c) Boule :semacam DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan (d) Dalam bidang pertahanan dan keamanan dipegang oleh 10 orang ahli siasat perang yang menguasai angkatan darat dan angkatan laut.

Rakyat Sparta jauh lebih berpikiran terbuka. Mereka sadar bahwa terlepas dari gender, semua orang Sparta memiliki kewajiban militer membela Sparta. Oleh karena itu ini memberikan kemerdekaan finansial dan kebebasan yang lebih besar bagi wanita Sparta. Sedangkan di Athena, wanita disini tidak lebih dari budak. Mereka tidak diajarkan menulis atau membaca dan memang tidak diharapkan untuk dididik. Mereka tidak diijinkan keluar rumah. Setelah abad 7 SM dan Hukum Pericle tentang pengesahan pernikahan, hak-hak wanita semakin menurun. Mereka diwajibkan mengurus rumah dan budak-budaknya dan menghasilkan banyak anak.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *